Tiga Prioritas Utama di Goyo dalam Sorotan Kampanye Sirajudin Lasena dan Aditya Pontoh
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bolmut, Sirajudin Lasena dan Aditya Pontoh, melanjutkan kampanye mereka di UPTD Goyo pada Senin, 7 Oktober 2024. Goyo, yang terletak di Desa Ollot II, Kecamatan Bolangitang Barat, merupakan sebuah wilayah transmigrasi yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani.
Meskipun berada jauh dari ibu kota Bolmut, Boroko, di Kecamatan Kaidipang, Goyo selalu mendapatkan perhatian khusus dari Sirajudin Lasena dan Aditya Pontoh. Hal ini terlihat jelas saat mereka mengadakan kampanye dialogis di sana untuk mendengarkan aspirasi masyarakat setempat.
Sirajudin menyampaikan dalam kampanyenya, “Kunjungan kami ke sini adalah bentuk dari silaturahmi dan kesempatan untuk bertemu langsung dengan warga.” Dia juga memaparkan 17 program prioritas yang mereka miliki, yang dikembangkan berdasarkan kondisi sosial dan ekonomi di wilayah Bolmut.
Sirajudin menambahkan, “Kami merumuskan 17 program ini untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di masyarakat dan desa di Bolmut.” Di Goyo sendiri, ada tiga isu utama yang akan menjadi fokus mereka jika terpilih, yaitu masalah kepemilikan tanah, status desa definitif, dan infrastruktur.
“Ketiga isu ini pasti akan menjadi perhatian utama saya dan Aditya Pontoh,” katanya, mengingat pengalamannya sejak menjabat sebagai Penjabat Bupati Bolmut. Sirajudin juga menekankan bahwa masalah infrastruktur seperti jaringan langit bukanlah sebuah hambatan besar, melainkan sebuah tantangan yang dapat diatasi dengan keseriusan.
Lebih lanjut, Sirajudin berbicara tentang potensi Goyo sebagai desa yang maju. “Kampung buah adalah salah satu program prioritas kami, dan dengan mengembangkannya di Goyo, kami yakin wilayah ini akan berkembang,” katanya. Selain itu, mereka berencana mengawal Goyo untuk menjadi desa persiapan menuju status desa definitif.
Dalam kampanye tersebut, Sirajudin juga menekankan pentingnya silaturahmi, yang bukan hanya sebagai bagian dari kampanye politik, melainkan sebagai tugas umat. “Kami datang bukan hanya untuk berbicara politik, tapi untuk bersilaturahmi, yang menurut kami sangat penting karena bisa memperpanjang usia, memperluas rezeki, dan menggugurkan dosa,” jelasnya, menambahkan bahwa rezeki datang dari interaksi antarmanusia, bukan dari langit.