SUKSESKAN PORPROV XXI SULUT 2025

bLOG Waktu
BoltimDaerah

Upacara Hari Pahlawan di Boltim, Bupati Oskar Manoppo Tegaskan Kemerdekaan Tak Jatuh Dari Langit

Advertisement

Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Oskar Manoppo memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan ke-80 yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Boltim, Senin (10/11/2025) pagi. Peringatan Hari Pahlawan tahun ini mengusung tema “Pahlawan Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan.”

Hadir dalam upacara tersebut Wakil Bupati Argo Vinsensius Sumaiku, Sekretaris Daerah Iksan Pangalima, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sejumlah veteran, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), TNI-Polri, pelajar, dan guru.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Bupati Boltim Oskar Manoppo membacakan amanat Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf. Ia mengatakan bahwa Hari Pahlawan merupakan momen untuk menundukkan kepala dan mengenang para pejuang bangsa. Para pahlawan, kata Oskar, bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi perjalanan bangsa hingga sekarang.

“Dari Surabaya hingga Banda Aceh, dari Ambarawa hingga Biak, mereka berjuang bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi masa depan bangsa yang bahkan belum mereka kenal, yaitu kita semua yang berdiri di sini hari ini,” ucap Bupati Oskar Manoppo.

Bupati Oskar juga menegaskan bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit, melainkan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan.

Advertisement

“Para pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan,” sambungnya.

Tiga Teladan dari Para Pahlawan

Dalam amanat tersebut, Bupati Boltim Oskar Manoppo juga mengajak masyarakat meneladani tiga hal dari para pahlawan bangsa.

Pertama, kesabaran dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaan. Para pahlawan bersabar menempuh ilmu, menyusun strategi, membangun kebersamaan, dan menunggu momentum. Dari kesabaran itu lahir kemenangan sejati.

Kedua, semangat mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya. Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan atau menuntut balasan, melainkan kembali ke rakyat untuk mengabdi dan membangun.

Advertisement

Ketiga, pandangan jauh ke depan. Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang dan menjadikan perjuangan sebagai bagian dari ibadah.

“Darah dan air mata mereka adalah doa yang tak pernah padam. Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan. Ini adalah modal besar bagi generasi kita saat ini. Semangat perjuangan yang pantang menyerah, adalah kekuatan bagi kita dan generasi mendatang untuk meneruskan cita-cita para pahlawan,” sebut Bupati Boltim Oskar Manoppo.

Semangat Perjuangan di Era Kini

Bupati Oskar mengatakan bahwa perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan melalui ilmu, empati, dan pengabdian. Namun, semangatnya, kata dia, tetap sama, membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa tertinggal dari arus kemajuan.

Lebih lanjut, nilai perjuangan tersebut, menurut Bupati Oskar, sejalan dengan semangat astacita Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan untuk memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, dan membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, serta berdaya.

“Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia. Maka, kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam, dengan bekerja, bergerak, dan berdampak,” tandasnya. (ril/aah)

Advertisement

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button