Aktivitas pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut), bikin warga geram.
Pasalnya, bukannya melayani masyarakat seperti seharusnya, SPBU ini malah diduga lebih mengutamakan kelompok tertentu yang disebut-sebut sebagai penimbun alias Mafia BBM.
Menurut laporan warga, pihak SPBU terang-terangan mengisi pertalite ke jeriken berkapasitas puluhan liter hingga tangki rakitan pada sepeda motor. Mereka pun mengaku kesal karena praktik semacam ini sudah berlangsung lama.
“Kami melihat pihak SPBU Tutuyan mementingkan pengisian pertalite ke orang – orang pendatang yang sudah menetap di sini, yang memiliki usaha penimbunan BBM. Bahkan menggunakan jerigen kapasitas 25 – 35 liter,” ungkap seorang warga, ZP alias Zul, Sabtu (28/12/2024) dikutip dari timurexpress.
Lebih lanjut, Zul pun mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk tidak menutup mata. Dia bahkan khawatir kalau dibiarkan, situasi tersebut bisa memicu kericuhan.
“Kalau ini di diamkan atau pihak berwajib seakan menutup mata, muaranya akan ada kekacauan di SPBU Tutuyan. Saya berharap sebelum itu terjadi, aparat bisa melakukan tindakan pencegahan,” tambahnya.
SPBU Tutuyan diketahui menjadi satu-satunya stasiun pengisian bahan bakar di wilayah Boltim. Ironisnya, SPBU bernomor 74.957.08 milik pengusaha asal Ratahan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Ronald Kandoli, ini kerap jadi sorotan warga karena praktik yang dianggap melanggar aturan. (aah).
- Kontribusi Nyata SPBU Tutuyan Penuhi Ketersediaan BBM di Pesisir Boltim
- Komitmen SPBU Tutuyan Jamin Pasokan BBM di Boltim