✨ Marhaban ya Ramadan 1446 H

bLOG Waktu
Sports

Wasit Diduga Curang, Pendukung Gorango FC Loyow Tuding Panitia Tidak Becus

Advertisement

Tutuyan, WAKTU.news – Tim sepak bola Gorango FC Loyow yang bertemu PSM Molobog pada laga 12 besar Al-Ikhlas Cup Kotabunan, Rabu (26/10/2022), berhenti dari pertandingan.

Pasalnya, wasit yang memimpin jalannya pertandingan dinilai curang lantaran tidak meniup peluitnya saat salah satu pemain PSM Molobog masuk offside, padahal hakim garis sudah mengangkat tinggi bendera ditangannya sebagai tanda sebuah pelanggaran.

Advertisement

Walhasil, gol pun tercipta dan memicu protes dari Gorango FC Loyow hingga akhirnya mereka memutuskan berhenti dari pertandingan.

“Gimana kami tidak menganggap ini curang, sementara banyak yang menyaksikan pemain Molobog sudah masuk posisi offside, bahkan Lesmen pun sempat angkat bendera sebelum bola masuk tapi wasit tidak meniup pluit dan menganggap gol itu sah,” ungkap salah satu official Tim Gorango FC, Toni Mokoagow.

Advertisement

Toni juga mengatakan, potensi kecurangan tampak mulai terlihat sejak Gorango FC Loyow berhasil membobol gawang PSM Molobog di awal pertandingan. Meski demikian, skor masih tetap 1-0 dan bertahan hingga babak kedua.

Namun, menjelang akhir pertandingan, sebuah insiden yang tidak dianggap wasit utama sebagai sebuah offside itu terjadi dan akhirnya memberi pulang bagi PSM Molobog untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

“Jadi, kami akan tetap meprotes sikap wasit itu sesuai dengan jalur dan prosedur yang ada,” ungkapnya.

Begitu pula dengan warga desa Loyow yang turut menyaksikan jalanan pertandingan. Mereka mengaku kecewa dengan sikap wasit, hakim garis dan panitia penyelenggara yang tidak tegas dengan aturannya sendiri.

Advertisement

Menurut mereka, mulai dari pemberian kartu merah terhadap seorang pemain Gorango FC Loyow yang tidak wajar, sampai dengan suporter PSM Molobog yang terlihat jelas sudah masuk merusuh ke dalam lapangan dan nyaris memukul salah satu pemain Gorango FC Loyow, tetapi tidak disikapi tegas oleh panitia.

“Padahal panitia mengatakan kalau ribut dan penonton masuk lapangan, tim kena diskualifikasi. Sekarang mereka merusak fasilitas, mana ada sangsi? Sedangkan kami hanya ingin mendekat garis pembatas saja mereka larang, katanya tim akan kena dis,” kesal Bun dan Fiki, warga desa Loyow.

Terpisah, Zainal Bahansubu selaku panitia penyelenggara turnamen sepak bola Al-Ikhlas Cup Kotabunan ketika dikonfirmasi mengatakan, kecurangan dalam pertandingan tersebut tidak ada.

Menurutnya, bola yang masuk ke gawang Gorango FC Loyow murni merupakan bola rebound atau pantulan.

“Jadi gini, itu kan keterangan ya. Nah, di situ perangkat pertandingan sumua ada, jelas ada pengawas. Sebetulnya tidak ada hakim garis yaang mengangkat bendera, bola itu bola rebound, bola pantulan dari pemain Gorango. Terus bukan pemain yang di depan yang mendekati offside yang mukul bola, tapi dari dalam,” jelasnya saat di hubungi waktu.news melakukan sambungan telepon seluler.

Lebih lanjut Zainal Bahansubu menjelaskan, hakim garis mengangkat berdera sebenarnya adalah petunjuk masuknya bola. Hanya saja, pihak Gorango FC kemungkinan tidak paham sehingga mengira hal itu merupakan sebuah tanda offside.

“Lesmen begitu ditiup masuk, dia sejajar dengan di atas pusar itu benderanya menunjuk ke arah tengah, begitu” jelas Zainal Bahansubu sambil mengeluarkan tawa.

Advertisement

Zainal juga menyayangkan pihak Gorango FC yang tersurut emosi dan melakukan pemogokan permainan. Seharusnya kata dia, jika Gorango FC memiliki bukti kuat mengenai offside, panitia telah menyiapkan ruang khusus untuk menangani hal tersebut dan akan disidangkan.

“Padahal kalau memang seandainya mereka melihat, ya laporkan itu ke pengawas pertandingan. Tapi jangan berarti mereka harus mogok,” katanya.

Ditanya soal adanya suporter PSM Molobog yang masuk merusuh ke lapangan hendak memukul salah satu pemain Gorango FC, Zainal Bahansubu tak menapiknya.

“Tapi tadi kan tidak sempat di pukul. Jadi panitia dengan pengamanan langsung mengantisipasi itu,” aku Zainal.

Lanjutnya, jika dilihat pemicunya bermula dari pemain Gorango FC Loyow menyikut pemain PSM Molobog.

Pemberian sangsi terhadap tim yang penontonnya merusuh, menurutnya hanya bisa dilakukan apabila pertandingan tersebut caos.

“Jadi sudah tidak ada bola dia sikut pemain Molobog, kebetulan dekat di penonton Molobog, spontan ada salah satu yang masuk,” sebut Zainal.

“Memang ada aturan, ketika penonton itu masuk memukul pemain atau wasit, dan mengakibatkan pertandingan dihentikan oleh wasit, maka penonton akan diamankan pihak kepolisian kemudian sangsi itu akan diberlakukan kepada tim. Tapi, kan tadi tidak caos,” sambungnya.

Hingga berita ini terbit, wartawan waktu.news belum berhasil memperoleh mengkonfirmasi lebih lanjut mengenai siapa nama wasit utama yang memimpin jalannya pertandingan Gorango FC Loyow versus PSM Molobog. (aah)

Advertisement

Redaksi

Berita yang masuk di Email, Whatapps dan Telegram Redaksi akan di Edit terlebih dahulu oleh Tim Editor Media Waktu.news kemudian di publish.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button