Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
KulinerLifestyle

Yusri Damopolii: Asida Bakal Jadi Kuliner Tradisional Khas Boltim

Advertisement

Tutuyan, WAKTU.news – Tidak hanya terkenal dengan alamnya yang indah, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur juga memiliki banyak makanan tradisional, salah satunya adalah Asida.

Teksturnya yang kenyal seperti dodol, ditambah dengan balutan mentega dan taburan gula pasir diatasnya, membuat hidangan yang tak asing di telinga ini, menjadi makanan tradisional paling gurih dan lezat.

Advertisement

Cara pembuatannya cukup sederhana, hanya terbuat dari adonan tepung terigu dan gula aren. Bentuknya pun unik, persis menyerupai sebuah gunung.

Menyadari bahwa makanan tradisional ini memiliki nilai kearifan lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kemudian mengusulkan Asida, sebagai salah satu kue khas Bolaang Mongondow Timur.

Advertisement

Hal itu di ungkapkan langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Yusri Damopolii.

“Udah diusulkan, tinggal menunggu penetapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Yusri Damopolii saat ditemui waktu.news, Selasa (26/7/2022), di ruang kerjanya.

Asida Kuliner Khas Boltim

Langkah Dikbud untuk mematenkan Asida sebagai kuliner khas Boltim bukan tanpa alasan. Secara historis, menurut Yusri, Asida sudah menjadi hidangan khas masyarakat suku Mongondow di pesisir pantai selatan Sulawesi Utara, sekarang Bolaang Mongondow Timur.

Advertisement

“Dari dulu, semua hajatan apa saja di Kotabunan (meliputi Nuangan, Motongkad dan Tutuyan), makanan khas yang disuguhkan itu adalah Asida. Dan itu kita tidak temui di kampung-kampung lain seperti di Kotamobagu atau Lolak, tidak,” ungkapnya.

Selain berpotensi memperkuat perekonomian masyarakat, langkah mematenkan Asida sebagai kue khas Bolaang Mongondow Timur ini, tak lain adalah untuk merawat sekaligus mempertahankan tradisi budaya non benda yang sudah berlangsung sejak lama.

“Nah, kalau sudah dipatenkan jadi khas Boltim, maka ini akan menjadi Kuliner khas Boltim, tinggal variannya yang mungkin dibuat macam-macam,” tambah Yusri.

“Misalnya, ketika campuran terigu dan sedikit gula aren lalu di tambah sedikit minyak, maka ini boleh jadi adonan yang tahan lama,” sambungnya. (aah)

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button