Tutuyan, WAKTU.news – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur kabarnya mempunyai hutang sekitar Rp 200 juta lebih kepada salah satu pengusaha asal Desa Tutuyan II, Mery Walalangi.
Hal itu terungkap saat personil Satuan Polisi Pamong Praja Boltim hendak menertibkan sebuah rumah makan milik Mery Walalangi di kawasan perkantoran, Senin (29/8/2022), kemarin.
Hutang ini kemudian terungkap lantaran Mery Walalangi dan suaminya Subrata Korompot merasa tersinggung ketika personil Satpol PP mendatangi rumah makan mereka dengan membawa alat berat berupa Eskavator.
Dari pengakuan keduanya, mereka katanya dianggap tidak mempunyai itikad baik karena sudah beberapa kali mendapat pemberitahuan, namun belum juga angkat kaki dari tanah milik pemerintah daerah.
“Saya bilang, jangan bicara ke saya tidak ada itikad baik, saya tersinggung. Pemda memangnya ada itikad baik ke kami, membayar hutang,” kata Subrata Korompot.
Subrata mengungkapkan, sebetulnya mereka tak ingin membeberkan pemerintah daerah memiliki hutang alat tulis kantor (ATK) yang belum di bayarkan.
Namun, hal itu terpaksa mereka sampaikan karena kendala utama dalam proses pengosongan, pembongkaran termasuk pembangun tempat usah baru adalah soal ketiadaan dana.
Sementara dana yang akan mereka keluarkan untuk membiayai pemindahan tersebut, kata Subrata ada di hampir seluruh OPD Pemkab Boltim.
“Pemda ada hutang ATK di toko saya, 200 lebih. Kami sedang hitung lagi, karena sebagian sudah terbayarkan, sebagian belum,” sebutnya.
Selain mengatakan akan melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib, Subrata menambahkan ia bersama Mery Walalangi pun telah menandatangani surat pernyataan meminta untuk mengosongkan dan membokar sendiri bagunan usaha mereka, selambat-lamanya 1 September 2022.
“Jadi sudah bikin kesepakatan, tanda tangan di atas materai,” tambahnya.
Tingkatkan SDM, Puluhan Personil Satopl PP dan Damkar Boltim Mengikuti Diklat
Diketahui, Mery Walalangi telah mendatangi Satreskrim Polres Bolaang Mongondow Timur, Selasa, (30/8/2022), sore siang tadi.
Informasi yang diperoleh waktu.news, kedatangan Mery erat kaitannya dengan dugaan hutang ATK yang ada di sejumlah OPD Pemkab Boltim. (aah)
