Beberapa minggu terakhir, Kabupaten Gorontalo dilanda hujan lebat yang mengakibatkan banjir luas, merendam rumah-rumah dan lahan pertanian, serta merusak infrastruktur. Safwan Bano, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gorontalo, menyampaikan bahwa banjir telah berdampak pada 39 desa di 11 kecamatan sejak terjadinya pada 26 Juni 2024.
Menurut Safwan, dampak banjir itu telah mempengaruhi sekitar 5.755 kepala keluarga atau 19.513 orang. “Korban terbanyak berada di Kecamatan Tilango, diikuti oleh Limboto dan Telaga Jaya,” kata Safwan pada tanggal 13 Juli 2024. Selain itu, infrastruktur seperti jalan dan jembatan di 26 titik, terutama di Kecamatan Pulubala dan Limboto, mengalami kerusakan serius.
Banjir ini juga telah mempengaruhi fasilitas pendidikan, termasuk PAUD, TK, SD, dan SMP di kecamatan yang terdampak, sehingga menyebabkan penangguhan sementara kegiatan belajar mengajar. Dampaknya merambah ke lahan pertanian, khususnya sawah yang luasnya mencapai 3.000 hektar, menambah kesulitan bagi penduduk lokal.
Dalam menanggapi situasi tersebut, pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo telah mengambil langkah-langkah proaktif. “Selain mendistribusikan bantuan makanan siap saji dan melakukan pemeriksaan kesehatan, kami juga membentuk WAG Tanggap Bencana untuk menghimpun dan memperbarui data, serta mengkoordinasikan upaya penanganan banjir,” jelas Safwan. Ia menambahkan bahwa semua organisasi perangkat daerah telah terlibat dalam pemantauan dan penanganan kondisi di lapangan untuk memastikan keselamatan dan pemulihan warga.
- Terendam Banjir, Ada yang Berparahu, Jalan Macet, dan Kesiapan Petugas Kesehatan
- Pemkab Boltim Anggarkan Rp 35 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan