Bupati Disorot, Program Jaringan Air Bersih di Boltim Keluar Semut
Tutuyan, WAKTU.news – Anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur soroti pembangunan jaringan air bersih nampak tak ada gunanya bagi masyarakat.
Pasalnya, jaringan pipa yang sejatinya merupakan saluran air, justru malah menghasilkan semut, bukan air.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Sofyan Alhabsy dihadapan Bupati Bolaang Mongondow Timur Sam Sachrul Mamonto, Senin (20/6/2022), pada rapat paripurna sore kemarin.
“Di Desa Paret pak Bupati, sudah empat pipa kalau tidak salah yang ditanam, tapi yang keluar bukan air tapi semut,” ungkapnya.
Mirisnya lagi, sudah sepuluh tahun terakhir pembangunan jaringan air bersih di Boltim menurut Sofyan Alhabsyi, terus dianggarkan pemerintah kabupaten. Namun, kenyataannya tak sedikit warga yang justru masih memikul galon demi mengambil pasokan air bersih.
Ia meminta Pemkab untuk segera duduk bersama mencari solusi atas imbas buruk dari perencanaan pembangunan jaringan air bersih yang dinilainya amburadul.
Sebagai contoh kata Sofyan, sebelum memulai pembangunan jaringan air bersih, Pemkab harus memperhatikan ukuran dari lebar jalan provinsi maupun kabupaten sebagaimana diatur dalam Undang-undang.
“Seperti di Paret, perencanaannya itu dua jalur, berarti minimal empat belas meter. Nah, ketika ada rencana pembangunan atau pembuatan jaringan air maka jangan menaruh pipa air di jalan yang lebarnya baru tujuh meter dan digali di bibir jalan,” ujar Sofyan Alhabsyi.
“Masalahnya begitu pelebaran jalan maka pipa itu sudah berada di tengah jalan, dan saat ada penyambungan pipa air, akhirnya akan merusak badan jalan,” sambungnya.
Sofyan Alhabsy juga berharap pembangunan jaringan air bersih dengan anggaran mencapai 2.5 miliar rupiah tahun 2022 ini, matang dari sisi perencanaan. Sehingga proyek yang dihasilkan benar-benar mengeluarkan air, bukan semut.
“Jadi sebelum ditenderkan air bersih ini pak Bupati, coba kita duduk bersama lalu bicarakan apa yang salah. Supaya, anggaran Rp 2.5 miliar ini betul-betul tepat sasaran,” tandasnya.
Berita Lainnya; Pulau Laga Boltim Unik dan Keren, Rekomended For Videografer
Menariknya, jawaban Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto menanggapi hal tersebut, sungguh diluar dugaan. Ia malah mengakui bahwa persoalan pembangunan jaringan air yang menghasilkan semut itu, memang kesalahan perencanaan.
Sebetulnya, jika sebuah program tertata dan terencana dengan baik menurut Sam Sachrul Mamonto, maka hal tersebut bisa digunakan. Tetapi bila program yang dibuat hanya asal-asalan karena kepentingan kontraktor, biasanya tidak mendatangkan kebaikan.
“Kalau persoalan air yang keluar bifi (semut), yang pak Sofyan Alhabsyi katakan ketika buka kerannya kemudian keluar semut, tentu itu adalah kesalahan perencanaan dari awal,” kata Sam Sachrul Mamonto.
Di depan belasan anggota DPRD Boltim, Sam Sachrul Mamonto juga mengatakan hampir setiap saat ia menyampaikan kepada para pimpinan organisasi perangkat daerah, bahwa dalam merencanakan sebuah program harus betul-betul direncanakan dengan matang.
Alasannya, semua itu ia lakukan agar dana yang digelontorkan pada berbagai program pembangun di Boltim, tidak sia-sia begitu saja alias rugi.
“Makanya setiap hari, saya selalu mengatakan ke SKPD (OPD), mulai dari penyusunan, bahwa program harus dilihat sebaik mungkin, agar outputnya bisa terlihat jelas,” pungkasnya. (aah)