Kolaborasi Geothermal Indonesia dengan Kenyan yang Menjanjikan
Waktu.news | Dalam sebuah langkah menarik, Pertamina Geothermal Energy (PGE), bagian dari perusahaan energi milik negara Indonesia, Pertamina, telah menandatangani perjanjian awal dengan dua perusahaan Kenya. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk menjelajahi peluang kemitraan dalam proyek-proyek pembangkit listrik geothermal yang menjanjikan. Kabar ini dibawa oleh Menteri Luar Negeri Indonesia.
PGE telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Geothermal Development Company, membuka peluang untuk menjajaki kemitraan yang memiliki potensi nilai hingga $1.5 miliar. Selain itu, perjanjian terpisah juga ditandatangani dengan Africa Geothermal International No. 1 Ltd (AGIL No. 1) dengan potensi kesepakatan senilai hingga $700 juta. Semua ini diumumkan oleh Retno Marsudi.
Tanda tangan-tanda tangan menarik ini diberikan dalam momentum kunjungan Presiden Joko Widodo ke tanah Kenya.
Dalam sebuah pernyataan video pada Senin malam, Retno mengatakan, “Jenis kerja sama semacam ini memiliki arti penting dalam membuka jalan bagi bentuk kerja sama di bidang energi lainnya, termasuk di sektor hulu minyak dan gas, serta energi terbarukan yang sedang berkembang.”
Pada hari Selasa, PGE mengungkap bahwa kesepakatan dengan AGIL bertujuan untuk mengembangkan potensi di konsesi Longonot di Kenya, yang memiliki potensi untuk menghasilkan hingga 500 megawatt (MW) tenaga listrik geothermal. Menariknya, sejumlah 140 MW siap untuk segera dimanfaatkan.
Tidak hanya itu, induk perusahaan PGE, Pertamina, juga menandatangani MoU untuk menjajaki potensi kemitraan dengan National Oil Corporation of Kenya dalam kunjungan yang sama. Langkah-langkah berani ini semakin mengukuhkan kolaborasi lintas negara dalam menggali potensi energi baru. (wn)
- Keren! Istana Kepresidenan Gunakan Listrik Dari Energi Baru Terbarukan
- Pembatasan Konsumsi BBM Subsidi: Nicke Widyawati, Pertamina Tunggu Regulasi