Komintmen Koperasi Unit Desa (KUD) Nomontang, Desa Lanut, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara dalam menjaga kelestarian alam di wilayahnya tidak diragukan lagi.
Penyebab air keruh yang menjadi keluhan warga masyarakat Lanut baru-baru ini telah berhasil diatasi dengan cepat.
Langkah itu sekaligus menunjukkan bahwa KUD Nomontang tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan dan kesehatan masyarakat serta kelestarian alam.
Ketua KUD Nomontang, Rival Mumek, ditemui waktu.news menyampaikan bahwa pihaknya bersama masyarakat telah melakukan aksi pembersihan mata air di wilayah pertambangan emas Nomontang. Menurutnya, mata air itu merupakan sumber air bersih bagi warga desa.
“Sebelumnya, air dari mata air yang ada di dusun II sempat keruh. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi warga. Makanya kami bersama warga langsung turun ke lapangan” kata Rival kepada wartawan, Jumat (5/4/2024).
Rival mengungkapkan penyebab air keruh tersebut adalah karena intensitas curah hujan yang sangat tinggi. Material tanah bercampur lumpur dan bebatuan kecil aktifitas galian tambang terbawa air hujan melewati sekitar mata air.
“Puji syukur, setelah dilakukan kerja bakti, air yang awalnya keruh kini sudah jerni kembali,” ujar Rival
Lebih lanjut, Rival mengungkapkan bahwa KUD Nomontang akan terus melakukan monitoring terhadap kondisi mata air agar kelestariannya tetap terjaga.
“Kami akan terus berupaya untuk menjaga kelestarian mata air dan memastikan bahwa warga mendapatkan akses air yang layak,” ujarnya. (aah)
- Festival Lestari 5: Mempercepat Pembangunan Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Sigi
- Resmi Kantongi IUP Pemulihan, Tambang Emas KUD Nomontang Mulai Beroperasi
- KUD Nomontang Berbenah, Marlon Lomboan Diganti Dari Ketua