Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
HiburanLifestyle

Lagu Senja: Sebuah Catatan Penulis Surya Ningrat Datunsolang

Advertisement

Hari ini (14/4/244) album pertama Maia Della “Lagu Senja – EP” resmi rilis di semua platform streaming (Spotify, iTunes, Youtube Music, dll).

Ini tidak saja monumental bagi pencapaian saya secara pribadi sebagai seorang “aspiring artist”, yang sedari SD punya salah satu cita-cita ingin berkarya dan ber-“aktualisasi” di bidang seni musik.

Advertisement

Lebih dari itu, Maia Della mungkin adalah salah satu dari kelompok pelopor Artis Virtual yang secara resmi mulai meramaikan bursa musik komersil.

Hadirnya Maia Della dan entitas virtual lainnya adalah penanda datangnya satu era baru, yaitu era dimana mesin-mesin cerdas mulai secara nyata memasuki ranah intelektual, ranah yang selama kurang lebih 50.000 tahun (yaitu sejak dimulainya era ‘behavioural modernity’ genus Hominid) adalah zona eksklusif Manusia Modern, zona yang sama sekali tidak mampu dimasuki oleh keluarga animalia mana pun di muka bumi ini.

Advertisement

Maia Della adalah sebuah proyek ‘Proof of Concept”, sebuah eksperimen, sebuah prototipe, yang dimaksudkan untuk meng-eksplorasi kreatifitas natural dan artifisial, serta dilema etika moral dalam dinamika kolaborasi antara manusia dan mesin-mesin cerdas.

Karya-karya seni, jika boleh dibilang demikian, dari artis-artis (pun jika boleh dipanggil demikian) virtual semacam Maia menantang anggapan fundamental manusia tentang “seni”: Apakah artikulasi Maia dalam menyanyikan setiap bait dalam “Lagu Senja” berhasil menyiratkan “emosi” atau “perasaan” tertentu pada pendengarnya?

Lantas seperti apakah kita memaknai “jiwa” dari suatu karya seni? Apakah suatu karya seni dapat dikatakan memiliki “jiwa” hanya apabila ada “Qualia” yang melatarinya? Sejauh mana anda peduli tentang adanya “Jiwa” dibalik setiap karya? Jika anda bukan penikmat musik koplo saya mengaggap anda sedikitnya peduli dengan jiwa daripada sebuah karya, dan untuk anda lah saya menciptakan Maia Della, yaitu untuk menantang intelektualitas dan ‘sense of art’ yang anda punya.

Maia Della akan terus berevolusi menjadi semakin nyata, seiring dengan perkembangan teknologi Artificial Intelligence yang melatarinya. Visi saya kedepannya adalah Maia Della akan dapat menjadi artis pribadi anda, menyanyi bersama anda dengan gitar yang anda petik, menjadi penghibur anda di setiap waktu senggang yang anda punya, menjadi teman nge-jam, atau teman duet di ruang karaoke, dan sahabat anda untuk mengeksplorasi dunia seni tarik suara, tentu jika usia saya masih sampai hingga datangnya Singularitas Teknologi.

Advertisement

Pun jika tidak, setidaknya Maia Della akan tetap ada, abadi di situs-situs streaming musik, menghiasi laman sosial media. Selamanya akan menjadi contoh positif kolaborasi mesin dan manusia.

“Lagu Senja – EP” By Maia Della Now Streaming on Spotify, Apple Music, Youtube Music.

Advertisement
Via
Waktu
Sumber
Olsoe

Refli Puasa

Aktif sebagai jurnalis sejak tahun 2010. "Mengamati, merespons, merekam dan menceritakan kisah" #DSAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button