
Pemerintah Desa Loyow, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), sedang mengembangkan aplikasi layanan administrasi berbasis digital. Aplikasi ini memudahkan warga untuk mengurus surat sendiri lewat ponsel tanpa perlu lagi datang ke kantor desa secara langsung.
Penjabat Sangadi Loyow, Hapit Kadengkang, mengatakan sistem ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses administrasi desa. Warga hanya perlu membuka aplikasi, memilih jenis surat, lalu mengisi data secara online.
“Kami ingin semua warga mendapatkan layanan yang cepat. Apalagi bagi mereka yang sibuk bekerja,” kata Hapit Jumat (1/8/2025) pagi.
Hapit menjelaskan, ke depan proses pengajuan surat tidak harus melalui operator atau sekretaris desa. Warga dapat mencetak surat sendiri dan hanya perlu datang ke kantor untuk proses legalisasi.
“Jadi, ke depan cukup lewat HP saja. Tidak perlu bolak-balik ke kantor desa lagi,” tegas Hapit.
Selain itu, Hapit menambahkan bahwa aplikasi ini menyediakan berbagai layanan surat penting. Misalnya, surat domisili, keterangan usaha, serta surat pengantar lainnya.
“Kalau data sudah lengkap, surat bisa langsung dicetak. Tinggal dibawa untuk ditandatangani. Ini jelas menghemat waktu,” tambah Hapit.
Tak hanya itu, Hapit mengaku sistem ini juga menyimpan basis data desa secara lengkap. Informasi yang tersedia meliputi data perangkat desa, jumlah penduduk, hingga titik koordinat rumah warga.
“Contohnya data penduduk. Di situ bukan cuma nama dan usia, tapi juga posisi rumah di peta,” jelas Hapit.
Menurut Hapit, pengembangan platform ini sejalan dengan visi Bupati Oskar Manoppo dan Wakil Bupati Argo Vinsensius Sumaiku. Keduanya, kata dia, ingin meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan.
“Kami tidak hanya mengikuti kemajuan teknologi, tapi juga mendorong terciptanya tata kelola desa yang lebih transparan dan efisien,” katanya.
Meski demikian, Hapit menyadari tidak semua warga terbiasa menggunakan teknologi. Karena alasan itu, antarmuka aplikasi dirancang sesederhana mungkin supaya mudah dipahami oleh siapa saja.
“Tampilan aplikasi ini sederhana sehingga mudah dipahami. Dan walau begitu, kami juga akan menggelar pelatihan untuk warga,” ujarnya.
Hingga awal Agustus 2025, progres pengembangan aplikasi sudah mencapai 80 persen. Hapit mengatakan, uji coba akan segera dilakukan sebelum peluncuran resminya pada 2026.
“Sebelum diluncurkan, kami akan melakukan uji coba dulu. Kemungkinan dalam bulan ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Marhaban, warga Dusun I, menyambut baik rencana kehadiran aplikasi layanan digital Desa Loyow. Ia menilai sistem ini sangat membantu warga yang sibuk dan tidak sempat datang ke kantor desa.
“Ini sangat membantu. Kadang kita kerja dari pagi sampai sore. Kalau bisa urus surat lewat HP, ini tentu luar biasa,” ucapnya. (aah)