Waktu.news | Bicara soal kopi, para ahli selalu punya pendapat beragam mengenai manfaat kesehatannya – jika memang ada.
Jika Anda pernah menikmati menonton acara Amerika, Gilmore Girls, mungkin Anda juga telah terjerat dalam pesona kopi, sebagaimana yang dialami oleh duo protagonis ibu-anak yang terkenal di acara tersebut. Seolah-olah mereka bisa meminumnya langsung melalui infus jika memungkinkan.
Namun, apakah kopi ini benar-benar penyelamat atau sekadar senjata dua mata pedang? Menurut Dr. Ranga Santhosh Kumar, konsultan umum dan diabetologis di Yashoda Hospitals, Hyderabad, kafein dikenal dapat memicu metabolisme, meningkatkan pembakaran lemak, dan mengurangi nafsu makan. Asupan harian sekitar 100mg bahkan diperkirakan bisa meningkatkan pembakaran energi hingga sekitar 100 kalori dalam sehari.
Walaupun penelitian awal mengenai kopi sempat menimbulkan kekhawatiran akan masalah kesehatan, penelitian terkini justru memberikan bukti kuat bahwa minum kopi sebenarnya membawa beragam manfaat kesehatan. “Bukti keseluruhannya cukup meyakinkan bahwa kopi justru lebih bermanfaat daripada berbahaya dalam hal kesehatan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa asupan kopi yang moderat – sekitar 2-5 cangkir sehari – terkait dengan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker hati dan endometrium, penyakit Parkinson, serta depresi.
Namun, menurut Dr. Somnath Gupta, konsultan dokter dan diabetolog di Yashoda Hospitals, Hyderabad, wanita hamil, penderita penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, penderita gangguan tidur, gangguan pencernaan, masalah kecemasan, dan orang-orang yang sensitif terhadap kafein sebaiknya membatasi konsumsi kopi.
Apa yang terjadi ketika Anda mengucapkan selamat tinggal pada kopi selama sebulan?
Ketika Anda berhenti minum kopi selama sebulan, tubuh Anda mungkin akan mengalami periode penyesuaian karena kafein yang tiba-tiba hilang dari sistem Anda, kata Dr. Sanjay Kumar, MD Medicine di Cygnus Laxmi Hospital.
“Pada awalnya, Anda mungkin akan mengalami gejala penarikan seperti sakit kepala, kelelahan, ketidaknyamanan, dan kesulitan berkonsentrasi. Gejala-gejala ini biasanya akan mereda dalam beberapa hari seiring tubuh Anda beradaptasi dengan ketiadaan kafein,” tambahnya.
Namun, berhenti minum kopi selama sebulan bisa membawa beragam manfaat. Ini mungkin termasuk peningkatan kualitas tidur, pengurangan ketergantungan pada kafein untuk mendapatkan energi, dan peningkatan hidrasi karena kopi cenderung menyebabkan dehidrasi. Selain itu, orang mungkin juga akan merasakan perubahan dalam pencernaan mereka karena kopi kadang-kadang bisa menyebabkan ketidaknyamanan lambung atau refluks asam, yang mungkin membaik setelah sebulan tanpa kopi.
Manfaat kesehatan apa yang bisa Anda dapatkan dengan meninggalkan kopi?
Menurut para ahli, berikut beberapa manfaat kesehatan yang mungkin Anda peroleh dengan melepaskan cengkeraman pada kopi selama sebulan.
Tidur yang Lebih Berkualitas: Kafein bisa mengganggu kualitas tidur Anda, dan berhenti minum kopi dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak dan meningkatkan tingkat energi secara keseluruhan.
Pengurangan Ketergantungan: Seiring waktu, beberapa orang bisa menjadi terlalu bergantung pada kafein. Berhenti minum kopi dapat membantu mengurangi ketergantungan ini dan membuat tingkat energi Anda lebih stabil sepanjang hari.
Pengurangan Asam Lambung: Kopi bersifat asam dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan pada beberapa orang. Berhenti minum kopi bisa membantu mengurangi masalah yang terkait dengan refluks asam atau gangguan pencernaan.
Hidrasi yang Lebih Baik: Menggantikan kopi dengan minuman non-kafein bisa membantu Anda tetap terhidrasi dengan baik, yang sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Penurunan Berat Badan: Meskipun berhenti minum kopi tidak akan langsung menyebabkan penurunan berat badan, menghilangkan bahan tambahan tinggi kalori seperti gula dan krim dalam kopi bisa mengurangi asupan kalori, yang mungkin berkontribusi pada pengelolaan berat badan. Namun, penurunan berat badan adalah proses kompleks yang juga bergantung pada diet secara keseluruhan dan aktivitas fisik.
Apa yang perlu Anda waspadai ketika melepaskan kopi?
Para ahli yang kami wawancarai mengidentifikasi beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika berhenti minum kopi pada awalnya.
Gejala Penarikan: Fase awal penarikan bisa menjadi tantangan, dengan munculnya gejala seperti sakit kepala dan kelelahan.
Penurunan Kewaspadaan: Kafein adalah stimulan yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Berhenti minum kopi bisa menyebabkan penurunan sementara dalam efek kognitif ini.
Faktor Sosial dan Psikologis: Bagi sebagian orang, kopi adalah ritual sosial atau sumber kenyamanan. Melepaskannya mungkin akan mempengaruhi aspek-aspek ini dalam kehidupan sehari-hari.
Apa pengganti kopi yang dapat Anda pertimbangkan?
Berikut beberapa alternatif bagi kopi yang mungkin bisa Anda coba, sesuai dengan saran para ahli.
Teh Herbal: Teh herbal seperti kamomil, peppermint, atau jahe memberikan rasa hangat dan tanpa kafein.
Kopi Tanpa Kafein: Jika ritual minuman hangat penting, kopi tanpa kafein adalah pilihan dengan kafein yang jauh lebih sedikit.
Air: Tetap terhidrasi dengan air penting untuk kesehatan secara keseluru
- Dari Chai Lover ke Tea-Free: Efek Kesehatan Menakjubkan Setelah Berhenti Minum Teh
- Temukan 13 Oleh-Oleh Khas Gorontalo yang Menakjubkan dan Diburu Oleh Wisatawan
- Tempat Nongkrong di Jogja yang Paling Asyik dan Seru
- Rumah Produksi IKM Kopi Jahe Mania Akhirnya Rampung
Sumber indianexpress