Dirgahayu IndonesiaKu yang Ke-80, 17 Agustus 2025

bLOG Waktu
BoltimDaerah

Proyek Swakelola Rp2,5 Miliar Revitalisasi SMK Negeri 2 Nuangan Diduga Sarat Nepotisme

Advertisement

Proyek swakelola Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), senilai Rp2,5 miliar, menjadi perhatian publik. Pasalnya, Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) yang mengelola proyek tersebut diduga kuat berisi kerabat dan keluarga Kepala Sekolah.

Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini, Ketua P2SP merupakan warga sekampung dengan kepala sekolah. Tidak cuma itu, bendahara P2SP disebut-sebut adalah ipar dari Kepala Sekolah.

Advertisement

“Harusnya mereka musti menggunakan orang dalam (warga sekitar), panitianya, pengawasnya. Kepala sekolahnya orang (warga) Dodap. Panitianya saya dengar begitu,” ujar salah satu sumber yang enggan disebut namanya, Selasa (24/9/2025).

Sumber lain juga mengatakan, pelaksanaan proyek ini sebenarnya memiliki aturan yang tertuang dalam nota kesepahaman atau MoU sebagai petunjuk teknis. Menurutnya, dalam MoU tersebut, Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) hanya boleh melibatkan aparatur sipil negara (ASN) pada posisi kepala sekolah dan bendahara. Sementara itu, jabatan ketua P2SP seharusnya berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan sekolah.

“Itu ada MoU, semacam petunjuk teknisnya. Untuk P2SP, itu yang panitia pembangunan satuan pendidikan, dia yang ASN di situ cuma kepala sekolah dan bendahara. Kemudian selanjutnya, penduduk yang di sekitar lingkar sekolah itu sebagai Ketua P2SP. Jadi di seputaran sekolah petunjuknya itu,” kata sumber tersebut.

Advertisement

Dia juga menambahkan, disamping meningkatkan sarana pendidikan, tujuan utama program revitalisasi sekolah ini juga sekaligus membantu kesejahteraan warga sekitar.

“Yang pokok untuk P2SP ini, ketuanya itu harus orang yang di sekitar sekolah, begitu. Ini berlaku semua sekolah (program swakelola Revitalisasi). Soalnya, memang tujuannya revit ini, dari rencana kerja dan syarat-syarat, ini akan membantu juga mensejahterakan masyarakat sekitar di lingkungan sekolah,” tambahnya.

Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Nuangan Buka Suara

Menanggapi dugaan tersebut, Kepala SMK Negeri 2 Nuangan, John Matawa Maalua, membantah penunjukan panitia berdasarkan ikatan keluarga. Ia menegaskan bahwa faktor kompetensi menjadi pertimbangan utama.

Advertisement

“Jadi begini, kita kemarin bukan berdasarkan pada ikatan keluarga atau apa. Intinya, karena waktu sudah mulai mendesak. karena kemarin saya juga buka apa, karena itu kita harus tahu potensi, harus kompeten sesuai yang di minta. Warga di sini saya belum semua yang tahu, to. Kan di situ juga bukan dalam unsur mengatakan bahwa harus warga. Baiknya juga warga, tetapi punya kompetensi, itu kan jawabannya. Jadi, bukan karena unsur keluarga,” kata John.

John menjelaskan, keputusan yang ia ambil tidak ada hubungannya dengan keluarga ataupun faktor kedekatan lain.

“Terus, saya juga kalau panggil unsur keluarga, tapi kalau unsur keluarga tidak tahu kerja, saya tidak akan pakai. Banyak juga keluarga saya, kalau cuma dasar keluarga kan. Bukan begitu, tetapi intinya juga adalah itu juga semacam penjagaan, kalau bahasanya keluarga, kan begitu,” ujar John.

Menurut John, meskipun ada ikatan kekerabatan, tetapi baginya yang utama tetap pada kompetensi.

“Karena saya pikir, tidak mungkin juga, sedangkan kakak beradik juga bisa saja itu. Tetapi, unsur yang membuat sampai kami mengambil dia adalah pada kompetisi. Jadi, itu. Bukan karena saya karang-karang, oh karena kamu Sudara saya, oh banyak juga saudara saya di sini, begitu, kalau cuma mau ambil unsur itu,” jelasnya.

Kendati demikian, John mengatakan bahwa ia menyadari persepsi publik bisa saja berbeda dalam menilai hal tersebut.

Advertisement

“Tidak juga. Kalau itu kan unsur, e, istilahnya kalau orang melihat (berpandangan), to. Kalau orang membacanya mungkin seperti itu,” katanya.

John menerangkan bahwa kendala utama kala pembentukan panitia adalah keterbatasan waktu dan informasi.

“Karena begini, waktu itu sudah ter, intinya waktu itu kami ada keterbatasan, apa, keterlambatan informasi yang menyesuaikan dengan permintaan. Jadi awal-awalnya begitu,” terangnya.

Selain itu, John juga mengakui dirinya belum mengenal secara penuh semua warga sekitar karena statusnya sebagai pendatang.

“A sekarang saya juga belum terlalu tahu, karena saya juga pendatang di sini, belum terlalu tahu kompetensi mereka. Kemudian kan itu harus ada hubungan. Maksudnya, hubungan itu bukan hubungan keluarga, tetapi hubungan intens yang, seperti itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, John menyatakan bahwa orang yang sempat ia pilih di awal pembentukan panitia bukan keluarganya, melainkan warga yang sesuai dengan kompetensi.

“Jadi hal-hal itu yang akan kita pilih untuk mendukung kita. Sebenarnya bukan ketua, bukan keluarga saya sebenarnya. Saya pakai orang bas memang orang dodap, tetapi kemarin dia mundur. Jadi begitu, konsekwen itu begitu. Jadi sebenarnya basnya itu bukan ada ikatan keluarga dengan saya. Saya melihat di desa saya itu ada kompetensi, orang itu ada kompetensi, yang bas,” kata John.

John juga menceritakan bahwa pergantian panitia terjadi karena salah satu yang ia tunjuk tiba-tiba mengundurkan diri.

“Karena kemarin di Jakarta, tiba-tiba kami pulang itu, tiba-tiba yang bersangkutan mundur. Makanya kami buat perubahan, bukan karena apa, karena waktu sudah jalan. Bukan dari keluarga saya, marganya saja beda, jadi begitu. Ada berita acaranya, saya suruh kirim ke direktorat,” ucap John.

Meski demikian, John tidak menampik jika panitia saat ini ada hubungan keluarga dengannya. Namun, ia menegaskan hal itu bukan faktor utama.

“Jadi data sebelumnya itu bukan keluarga, yang saya lihat itu kompetensi. Tapi yang saya ambil juga ini mungkin ada hubungannya keluarga dengan saya, tetapi punya kompetensi. Tetapi dalam rangka menjawab cepat, karena ini kan sudah bekerja,” pungkas John Maalua.

Sebagai informasi, proyek swakelola revitalisasi di SMK Negeri 2 Nuangan ini merupakan program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.

Program tersebut adalah tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 sekaligus bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang pelaksanaannya melalui skema swakelola.

SMK Negeri 2 Nuangan sendiri merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Boltim. Sekolah ini berlokasi di Desa Matabulu, Kecamatan Nuangan. (aah)

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button