Senjata Tradisional Bali: Pilar Budaya, Spiritualitas, & Identitas Pulau Dewata
Dari Keris Sakral hingga Blakas Dapur - Menyelami Warisan Pusaka yang Masih Hidup

Pulau Bali bukan hanya terkenal dengan pantai tropis dan tari-tarian eksotis-di balik gemerlap pariwisata tersimpan jajaran senjata tradisional Bali yang sarat makna historis, spiritual, sekaligus fungsional. Setiap bilah, tombak, atau kapak merekam perjalanan panjang masyarakat Bali menjaga diri, menghormati leluhur, dan menyeimbangkan hubungan manusia–alam–dewata.
Kategori & Fungsi Senjata Tradisional Bali
Ritual & Upacara – jadi sarana wajib Rambu Melasti, Ngaben, penobatan raja, hingga upacara potong gigi.
AdvertisementPertanian & Rumah Tangga – blakas, arit, kandik membantu bertani, memotong kayu, sampai menyiapkan sesaji.
Simbol Status & Spiritualitas – keris tayuhan milik bangsawan, tombak nenggala lambang kekuasaan, hingga trisula sebagai atribut Dewa Siwa.
Ensiklopedia Senjata Tradisional Bali
Catatan – Urutan berikut memadukan fungsi, filosofi, serta lokasi ideal untuk melihat koleksinya (museum, pura, desa adat).
Advertisement
Keris Bali (Keris Tayuhan)
Bilah berkelok, ditempa empu pada hari baik, dipercaya “bergerak sendiri” memberi peringatan bahaya kepada pemiliknya. Dipakai bangsawan & pemangku saat upacara besar.
Nenggala / Nanggala
Belati-tombak berhulu kepala raksasa, diyakini berkekuatan gaib; sering tampil sebagai pusaka penyokong kekuasaan raja atau tokoh pewayangan Baladewa.
Wedhung
Pisau lebar yang merekah di pangkal-simbol kesetiaan bawahan pada majikan sekaligus lambang keseimbangan jiwa; lazim terpasang di pinggang penari atau prajurit upacara.
Tiuk (termasuk Tiuk Pengentas)
Pisau pendek harian perempuan Bali; dalam versi “pengentas” dipakai pendeta memutus tali kain jenazah—melepas roh menuju reinkarnasi saat prosesi Ngaben.
Kandik
Kapak satu mata bermata tebal; alat serba-guna petani-nelayan untuk menebang kayu, menyadap kelapa, hingga mengupas ikan. Dipuja sebagai Ayudha Dewata dan ditempa melalui ritual khusus.
Blakas (Belakas)
Golok “serbabisa”-dari dapur, kebun, sampai pura. Bilah segiempat tebal, gagang kayu atau tanduk kerbau; beberapa versi dihiasi motif emas untuk persembahan upacara.
Tulup
Pipa bambu/lontar berisi peluru biji atau jarum halus. Dalam upacara Ngaben ditancapkan pada wadah beruk, menjadi media simbolik memutus ikatan roh dengan dunia.
Arit / Caluk
Bilah bulan sabit, kerap disebut celurit Bali. Digunakan memanen padi, memotong rerumputan upacara, hingga ritual persembahan darah hewan kecil.
Tombak (termasuk varian Nenggala)
Spektrum fungsi: berburu, penjagaan pura, hingga simbol otoritas raja. Pembuatan mengikuti kalender duasa dan disucikan sebelum dipakai.
Penampad / Panambad
Pedang ramping mirip sabit panjang; dulunya untuk membersihkan rumput lereng sawah (garengan), kini lebih sering hadir di prosesi adat.
Trisula
Tombak bermata tiga, dianggap senjata Dewa Siwa. Menyimbolkan trimurti (cipta, pelihara, lebur) dan dipajang di pura sebagai pelindung wilayah suci.
Pisau Tiuk (versi Rumah Tangga)
Alat pemotong sesaji, sayur, hingga bahan upacara harian-menunjukkan integrasi senjata tradisional ke kehidupan modern Bali.
Taji (Tajen)
Pisau mini diikat di kaki ayam sabung. Meski sabung ayam sering diperdebatkan, tajen tetap dianggap ritual penetral energi negatif lewat tetesan darah hewan kurban.
Cara Melihat & Mengapresiasi Senjata Tradisional Bali (How-To)
Museum & Galeri
Museum Bali (Denpasar) dan Museum Keris Nusantara sering memamerkan koleksi keris, blakas, hingga trisula.
Pura & Desa Adat
Datang saat upacara Melasti, Ngaben, atau Piodalan untuk melihat keris, tombak, dan tulup berfungsi langsung.
Workshop Empu
Beberapa empu di Klungkung & Gianyar membuka sesi kunjungan pembuatan keris—ideal untuk wisata edukasi.
Festival Budaya
Ikuti Bali Arts Festival (Juni-Juli) atau Pesta Kesenian Bali. Pameran senjata tradisional menjadi agenda tahunan.
FAQ – Pertanyaan Populer seputar Senjata Tradisional Bali
Pertanyaan | Jawaban Singkat |
---|---|
Apakah senjata tradisional masih diproduksi? | Ya. Empu Bali tetap menempa keris & tombak untuk kebutuhan ritual dan koleksi. |
Bolehkah wisatawan membeli senjata tradisional? | Boleh, asal memperoleh izin kepemilikan, menghormati aturan adat, dan tidak menyalahi hukum penerbangan saat membawa pulang. |
Apa hari baik membuat keris? | Kalender Genirawana (Soma, Buda, Saniscara) dianggap paling sakral dalam tradisi pande besi Bali. |
Di mana belajar makna keris tayuhan? | Kunjungi perpustakaan lontar di Puri Klungkung atau diskusi budaya di Pusat Dokumentasi Kebudayaan Bali. |
Sebagai pilar budaya sekaligus saksi sejarah, senjata tradisional Bali menyatukan fungsi pragmatis, artistik, dan spiritual. Menjelajahinya berarti menapaki lorong waktu-dari dapur petani sampai altar pura; dari medan tempur kerajaan hingga panggung upacara Ngaben. Dengan mengenal, mendokumentasikan, dan mendukung pengrajin lokal, kita ikut memastikan bilah-bilah warisan itu tetap berkilau di masa depan, menjaga identitas Pulau Dewata senantiasa hidup.
Selamat merencanakan perjalanan budaya Anda-dan biarkan setiap kilau logam Bali menceritakan kisah leluhur yang agung.