Seorang Pemuda Boltim Tewas Ditikam Dengan Samurai di Selayar Sulsel, Begini Kronologinya
Seorang pemuda bernama Yusuf Paulus (17), warga Desa Tutuyan II, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, tewas usai mengalami penikaman di perantauan, Minggu (13/4/2025) dini hari.
Insiden tragis tersebut terjadi sekitar pukul 03.30 WITA di Dusun Benteng Timur, Desa Kembang Ragi, Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Korban diketahui meninggal dunia setelah ditikam oleh rekannya sendiri berinisial SE (17) alias Sergio.
Peristiwa ini sontak mengejutkan masyarakat Tutuyan, terlebih korban dikenal sebagai sosok yang santun, pekerja keras, dan menjadi tulang punggung keluarga. Yusuf juga sempat dikenal publik saat viral di masa kampanye Pilkada Boltim 2024.
Ucapan belasungkawa pun turut disampaikan. Salah satunya Wakil Bupati Boltim, Argo Vinsensius Sumaiku. “Kami turut berduka cita, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Argo kepada wartawan melalui pesan WhatsApp.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa berawal saat korban dan pelaku bersama dua orang teman lainnya sedang mengonsumsi minuman keras tradisional (sopi) di sekitar pelabuhan pada Sabtu malam (12/4/2025) sekitar pukul 23.45 WITA. Korban diduga sempat melontarkan perkataan yang dianggap mengancam oleh pelaku.
Sekitar pukul 03.00 WITA, korban pulang ke tempat tinggalnya untuk beristirahat. Namun pelaku yang masih dipenuhi emosi, meminta seorang saksi berinisial CA (14) untuk mengantarnya menggunakan sepeda motor ke kos-kosan Yusuf.
Sebelumnya, pelaku sempat mengambil sebilah samurai dari tempat tinggalnya di Lembang, Dusun Benteng Timur. Setibanya di lokasi, pelaku langsung masuk ke kamar korban dan mendapati Yusuf tengah bermain ponsel. Tanpa basa-basi, pelaku langsung menikam Yusuf dengan samurai serta menebas tangan korban.
Yusuf sempat mencoba melarikan diri, namun terjatuh sekitar 20 meter dari kamarnya dan meninggal dunia di tempat kejadian.
Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Adnan Pandibu, SH., S.IK., membenarkan kejadian ini. Ia menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara, mengamankan barang bukti, serta mengevakuasi jenazah korban ke Puskesmas Benteng Jampea untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Berdasarkan laporan Kapolsek, Pak Iptu Jajang, saat ini, jenazah masih berada di puskesmas sambil menunggu koordinasi dengan pihak keluarga di Manado untuk proses penanganan lebih lanjut,” ungkap AKBP Adnan dikutip dari selayarnews dot com.
Dari hasil penyelidikan awal, pelaku SE diduga nekat melakukan penganiayaan karena merasa terancam atas ucapan korban. Keduanya diketahui bekerja sebagai penangkap babi hutan di wilayah Pasimasunggu.
Meski demikian, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini dan memastikan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Pelaku berserta barang bukti telah diamankan Polsek Pasimasunggu.
“Pelaku dan barang bukti telah diamankan di Rutan Polsek. Proses hukum akan kami tindaklanjuti secara profesional,” tegas AKBP Adnan. (aah)
- Pulau Tinabo: Menyelam di Surga Bawah Laut Kepulauan Selayar
- Diduga Mabuk, Remaja di Boltim Tikam Ayah Tiri
- Seorang Nelayan Ditemukan Terkapar Lemas Dalam Perahu di Tanjung Bajo Jiko Belanga Boltim
- Polres Minahasa Tangkap Pelaku Penikaman di Tonsaru, Motor Korban Dibakar