Wakil Bupati Boltim Letakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Tutuyan
Tutuyan, WAKTU.news – Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timur, Oskar Manoppo meletakan batu pertama pembangunan gedung kantor Pengadilan Agama Tutuyan, Kamis (2/6/2022), pagi tadi.
Peletakan batu pertama itu, juga dihadiri langsung oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Sulawesi Utara, Iskandar Paputungan.
Usai peletakan batu pertama tersebut, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Sulawesi Utara menyampaikan, pembangunan gedung kantor Pengadilan Agama Tutuyan, merupakan wujud dari pelayanan prima Mahkamah Agung.
Salah satunya adalah agar masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, tidak lagi harus ke Pengadilan Agama Kotamobagu untuk mengurus sengketa kehidupan.
“Semoga dengan pembangunan Pengadilan Agama Tutuyan ini, masyarakat Kabupaten Boltim tidak jauh-jauh lagi mengurus sengketa kehidupan di Kotamobagu,” ujar Iskandar Paputungan.
Sementara itu, Wakil Bupati Boltim Oskar Manoppo dalam sambutannya mengungkapkan terima kasih kepada Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Sulawesi Utara atas dimulainya pembangunan gedung kantor Pengadilan Agama Tutuyan.
Gedung kantor instansi vertikal ini, kata Oskar Manoppo, akan sangat membantu masyarakat Boltim didalam memperoleh kepastian hukum berkaitan dengan status nikah dan perkawinan.
“Dengan pembangunan instansi vertikal ini, kedepan akan sangat membantu masyarakat Boltim dalam urusan berkaitan dengan Pengadilan Agama,” kata Oskar Manoppo.
Disamping itu, Oskar juga turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT Ranomut yang telah ikhlas menghibahkan tanah seluas 90 hektar.
Tanah seluas itu, dihibakan Ranomut kepada pemerintah kabupaten dalam dua tahap. Tahap pertama seluas 50 hektar, dan ditahap kedua seluas 40 hektar.
“Lahan-lahan ini akan Pemkab Boltim berikan kepada instansi-instansi terkait, termasuk sembilan instansi vertikal. Untuk itu Pemerintah Kabupaten menyampaikan terimakasih kepada Manager PT Ranomuut, bapak Hendrik Tirajoh atas hibah lahan tersebut,” pungkas Oskar Manoppo. (aah)
