Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir & Bathin

bLOG Waktu
BoltimDaerah

Camat Nuangan Boltim Mursit Mamonto Bantah Isu Dirinya Copot Perangkat Desa Idumun, Minta Bedakan Fakta dan Sakit Hati

Advertisement

Camat Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Mursit Mamonto, membantah tudingan yang menyebut pemberhentian enam perangkat Desa Idumun dilakukan karena alasan politik atau ketidakberpihakan pada pasangan calon tertentu dalam Pilkada 2024.

Mursit menegaskan, proses pemberhentian perangkat desa sepenuhnya mengacu pada regulasi yang berlaku, dan bukan karena kepentingan politik.

Advertisement

“Saya ingin meluruskan bahwa pemberhentian perangkat desa bukan karena Pilkada atau sikap politik tertentu. Semua proses yang dilakukan oleh pemerintah desa dan berdasarkan regulasi yang sah, bukan arahan atau kepentingan politik,” ujar Mursit, Sabtu (5/4/2025).

Mursit menjelaskan, dasar hukum pemberhentian perangkat desa mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 67 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 83 Tahun 2015. Dalam aturan tersebut, perangkat desa dapat diberhentikan jika memenuhi syarat tertentu, seperti meninggal dunia, mengundurkan diri, usia di atas 60 tahun, putusan pidana, berhalangan tetap, tidak memenuhi syarat, atau melanggar larangan sebagai perangkat desa.

Advertisement

Lebih lanjut, salah satu larangan yang dimaksud, kata Mursit, adalah keterlibatan dalam politik praktis. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemberhentian perangkat desa dilakukan atas dasar usulan dari kepala desa dan disertai dengan kelengkapan administrasi yang sah.

“Saya menyetujui usulan pergantian tersebut setelah menerima dokumen administrasi lengkap dari Sangadi. Tentu saja dasar dan alasannya kuat. Jadi, bukan perintah dari saya, melainkan tindak lanjut dari usulan Sangadi,” jelasnya.

Terkait pemberhentian salah satu perangkat desa yang disebut-sebut menjabat sebagai Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD) saat Pilkada 2024, Mursit menyatakan dirinya tidak memiliki keterkaitan dengan posisi yang bersangkutan dalam kelembagaan pengawas pemilu.

“Saya tidak ada urusan dengan status PKD atau PLD. Itu bukan ranah saya. Yang jelas, pertimbangan saya dalam memberikan persetujuan pemberhentian perangkat desa sepenuhnya berdasarkan dokumen dan usulan resmi dari kepala desa,” katanya.

Advertisement

Mursit juga menegaskan bahwa setiap warga negara, termasuk perangkat desa, memiliki hak politik. Namun, perangkat desa tetap diwajibkan untuk menjaga netralitas dalam konteks pemilihan umum.

“Pilihan politik adalah hak setiap warga negara dan itu tidak bisa dilarang. Tapi perangkat desa adalah bagian dari unsur penyelenggara pemerintahan yang wajib menjaga netralitas,” ujarnya.

“Salah satu larangan yang jelas adalah keterlibatan dalam politik praktis. Kalau sudah terlibat secara terang-terangan dalam kampanye atau aktivitas politik lainnya, maka itu jelas tidak dibenarkan dan dapat menjadi dasar untuk evaluasi. Yaa, memang namanya diberhentikan rasanya sakit, tapi kan harus diterima sebagai konsekwensi karena melanggar larangan,” tambahnya.

Selain itu, Mursit menyayangkan adanya pemberitaan yang menurutnya tidak berimbang dan cenderung menyudutkan dirinya tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

“Saya juga sangat menyayangkan pemberitaan yang terkesan menyudutkan dan tidak berimbang. Tidak ada konfirmasi yang dilakukan kepada saya sebelum berita itu tayang, padahal saya terbuka jika ingin mengetahui fakta sebenarnya,” ungkapnya.

Tak cuma itu, Mursit pun menegaskan bahwa tidak ada arahan dari Bupati maupun Wakil Bupati Boltim terkait pemberhentian perangkat desa di Desa Idumun.

“Kami di tingkat kecamatan tidak pernah menerima arahan dari Bupati maupun Wakil Bupati untuk memberhentikan perangkat desa karena alasan politik. Semua keputusan harus berdasarkan aturan hukum,” tegas Mursit.

Advertisement

Mursit menambahkan agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Ia pun berharap agar publik dapat memilah informasi secara objektif.

“Saya berharap, kita semua bisa membedakan mana yang fakta dan mana yang hanya didorong oleh rasa kecewa atau sakit hati,” pungkasnya (aah)

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button