Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir & Bathin

bLOG Waktu
BoltimDaerah

Oskar-Argo Mulai Wujudkan Janji Politiknya, Ini Dia Tiga Gebrakan ‘Boltim Bangkit’ di Desa

Advertisement

Diam-diam Bupati Oskar Manoppo dan Wakil Bupati (Wabup) Argo Vinsensius Sumaiku ternyata sudah mulai mengimplementasikan gagasan besar mereka untuk membangun Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) lima tahun ke depan. Satu per satu program prioritas yang mereka janjikan pun mulai direalisasikan secara bertahap.

Setidaknya, ada tiga program prioritas Oskar dan Argo yang saat ini telah dijalankan melalui kebijakan penyelarasan dengan pemerintah desa. Program tersebut mencakup, beasiswa mahasiswa, bantuan rumah layak huni, dan santunan duka bagi keluarga yang kehilangan anggota tercinta.

Advertisement

Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Boltim, Rahman Hulalata, saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Jumat (25/4/2025).

“Jadi, ini satu inovasi dari pemerintah yang baru (Oskar-Argo) terkait dengan bagaimana pengelolaan dana desa disesuaikan dengan visi misi yang pro rakyat. Dan ini bukan lagi sekadar janji, tetapi benar-benar sudah mulai dirasakan rakyat,” ujar Rahman Hulalata.

Advertisement

Rahman menjelaskan, ketiga bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya konkret Oskar-Argo membangun dari desa dan menyentuh langsung ke masyarakat.

Untuk beasiswa mahasiswa, kata Rahman, diberikan kepada warga yang benar-benar kurang mampu. Bantuan ini bersifat tahunan dan berkelanjutan. Namun, jumlah penerimanya tetap disesuaikan dengan kemampuan APBDes masing-masing desa.

“Pertama, beasiswa untuk mahasiswa. Cuma beasiswa ini kan variatif (beragam). Ada desa yang mungkin cuma lima, ada yang dua puluh. Tentu itu akan disesuaikan juga dengan kemampuan keuangan, tapi rata-rata dalam satu tahun 5 juta per mahasiswa,” jelasnya.

Selanjutanya bantuan rumah layak huni. Pemberian bantuan satu ini, kata Rahman, tidak lagi seperti sebelumnya yang hanya mengizinkan bantuan maksimal Rp10 juta per rumah. Menurutnya, kini pemerintah desa diberi keleluasaan untuk membangun rumah baru secara utuh, namun dengan syarat harus lahan milik pribadi.

Advertisement

“Kemudian RTLH. Kalau RTLH berdasarkan Permendes yang kemarin, itu dalam satu unit cuma boleh Rp10 juta. Alhamudulillah tahun ini tidak ada suatu keterangan bahwa harus seperti itu. Jadi, oleh Pak Bupati, menyamaikan kalau boleh bangun utuh, walau dindingnya cuma menggunakan triplek GRC, asalkan rumah utuh. Tapi, dengan catatan lahan sendiri,” terangnya.

Lebih lanjut, adapun santunan duka, pemerintah desa sudah mulai menyalurkan dana sebesar Rp2 juta. Bantuan uang tunai ini disalurkan setiap kali ada warga yang meninggal dunia di wilayahnya masing-masing.

“Dana duka sudah mulai jalan. Jadi, ketika ada yang meninggal, maka disaat selesai pemakaman mereka (Pemdes) sudah harus memberikan bantuan santunan dua juta per kedukaan tanpa melihat susah atau kaya atau dari golongan mana,” tambahnya.

Rahman juga menambahkan bahwa kebijakan penyelarasan program antara pemerintah desa dan kabupaten ini adalah langkah baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Menurutnya, kerja sama yang terarah dan diawasi dengan baik akan membawa manfaat besar bagi masyarakat.

“Ini tentu sangat positif, ini pro rakyat. Artinya ketika diselaraskan itu, berkesuaian sekali dengan prioritas penggunaan dana desa. Sebetulnya ini tinggal pengarahan program, tapi perlu diatur. Nah, tinggal bagaimana sinergitas stakeholder yang terkait dalam pengawasan di lapangan. Ada Inspektorat, kami PMD tentunya dan bagian hukum,” ungkapnya. (aah)

Advertisement

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button