Pulau Binongko, yang juga dikenal sebagai Pulau Tukang Besi, terletak di Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara. Pulau ini memperoleh julukan tersebut karena keahlian luar biasa para pandai besi yang menjadi bagian integral dari kehidupan penduduk setempat. Binongko adalah tempat yang menggabungkan pesona alam yang memukau dengan sejarah dan budaya yang kaya, menjadikannya destinasi sempurna bagi para pelancong yang mencari pengalaman unik dan tak terlupakan.
Pesona Alam Pulau Binongko
Pulau Binongko adalah permata tersembunyi di Indonesia yang menawarkan pemandangan pantai yang memukau dan air laut yang sebening kristal. Keindahan alamnya membuat pulau ini menjadi destinasi populer bagi wisatawan. Pulau ini juga merupakan contoh yang luar biasa dari upaya konservasi lingkungan, menjadikannya tempat ideal bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam sambil berkontribusi pada pelestariannya.
Sejarah dan Legenda Pulau Binongko
Selamat datang di Pulau Binongko, atau yang dikenal sebagai Kampung Besi. Menurut legenda, pedang legendaris Patimura ditempa di sini oleh seorang empu yang sangat terampil. Pulau ini adalah yang paling selatan di Kepulauan Wakatobi dan kaya akan cerita serta tradisi. Penduduk setempat sering menyebutnya Homorua Watontea. Di dalam sebuah kotak kayu tua, seukuran kotak sepatu, tersimpan kain tenun suci yang konon bertambah panjang 10 cm setiap sepuluh tahun.
Toko Adat Togo Binongko menyatakan bahwa jika kain tersebut berhenti tumbuh, itu akan menjadi pertanda akhir dunia. Dalam artikel jurnal yang ditulis oleh Abdurrahman Hamid, pulau-pulau Wakatobi digambarkan sebagai bagian tubuh manusia: Binongko sebagai kepala, Tomia sebagai dada, Kaledupa sebagai perut, dan Wangi-wangi sebagai lutut atau kaki. Binongko, yang diibaratkan sebagai kepala, memiliki tanah yang keras dan kering, sementara Tomia dan Kaledupa lebih subur seperti dada dan perut.
Akses ke Pulau
Binongko adalah pulau paling terpencil di Kepulauan Wakatobi. Meskipun demikian, pulau ini telah lama dikenal sebagai surga bagi penyelam. Namun, dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya seperti Wangi-wangi, Kaledupa, dan Tomia, Binongko relatif sulit dijangkau. Dari Pulau Wangi-wangi, pusat transportasi udara Wakatobi, perjalanan ke Binongko membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam dengan kapal.
Akomodasi di pulau ini sangat terbatas. Tidak ada hotel atau penginapan yang mewah, hanya beberapa rumah warga yang dijadikan homestay. Meskipun sederhana, penginapan ini memberikan pengalaman yang autentik dan mendekatkan wisatawan dengan kehidupan sehari-hari penduduk setempat.
Biaya dan Pengalaman di Pulau Binongko
Liburan ke Pulau Binongko adalah pengalaman yang tak terlupakan. Biaya hidup di pulau ini sedikit lebih tinggi dari rata-rata, tetapi sebanding dengan pengalaman yang ditawarkan. Paket liburan biasanya sudah termasuk transportasi, makan, penginapan di homestay, air mineral, pemandu wisata, asuransi, dan perlengkapan snorkeling. Biaya tambahan meliputi tiket pesawat ke dan dari Wakatobi, tip untuk pemandu, biaya dokumentasi, dan pengeluaran pribadi lainnya.
- Mengapa Wisata Pulau Tomia di Wakatobi Menjadi Impian Para Penyelam?
- Pulau Runduma Negeri Tara Turu Toro Wakatobi, Habitatnya Penyu dan Wisata Bawa Laut
- Hobi Travel Kuliner? 9 Makanan Lezat Khas Wakatobi Ini Wajib Kamu Coba
- Danau Moat, Sumpah Akan Diikrarkan Menjelang Terbit Matahari ?
- Hobi Travel Kuliner? 9 Makanan Lezat Khas Wakatobi Ini Wajib Kamu Coba
- Pulau Kumeke Suguhkan Hamparan Tebing Menjulang dan ?