Sejarah Kotamobagu Ke 111 Tahun, Pusat Penyatuan Etnik Utama 4 Kerajaan

Sejarah Kotamobagu | Sangat menarik mempelajari berbagai literatur tentang catatan tua kota ini, Kotamobagu merupakan Kota yang berada di pusat jantung semenanjung utara sulawesi, jarak dari ibukota Provinsi sulawesi utara kota manado dapat di tempuh dengan jarak sekitar 250 KM.

Sejarah Kotamobagu di ambil dari kata Kota dan Mobagu yakni bahasa Mongondow “Mobagu” artinya adalah Baru dan kota artinya baru. Kenapa menjadi kota yang baru.?

Di wilayah Bolaang Mongondow Raya terdapat 4 kerajaan yakni Bolaang, Kaidipang Besar, Bintauna dan Bolaang Uki di abad ke 18 empat kerajaan ini kemudian pertama kali membangun hubungan dengan pihak Hindia Belanda melalui kontrak di sepakati melalui kontrak panjang “Lang Contract” dengan Gubernur Hindia Belanda:

Di tahun 1901 pihak Nedherlandsch Indie mulai membangun hubungan melalui politik etis dengan 5 kerajaan di antaranya adalah pendidikan dan kesehatan,di tahun 1905 Dewan kerajaan di 5 kerajaan kemudian membuat Proposal tanggal 05 mei 1905 No. 50 agar 5 kerajaan Bolaang, Kaidipang, Bolangitang, Bintauna dan Bolaang uki di satukan dalam satu Department Divisi Bolaang Mongondow,Persetujuan Proposal ini oleh Hindia Belanda di terima oleh Gubernur Batavia melalui keputusan 10 Januari 1906 No.82 ( Ind.STBL.1906.No.41) maka secara langsung kerjasama di bidang Investasi,pendidikan,kesehatan dan Pemerintahan di sepakati bersama.

Ke lima Kerajaan ini adalah Kerajaan Mandiri yang berpemerintahan sendiri dan bukan wilayah taklukan hindia Belanda (Zelfbestuur). Dalam Riwayat cerita ouman secara turun temurun bahwa penyatuan dari ke 5 Kerajaan ini di laksanakan di Kottabangon melalui musyawarah besar para Raja yang di kenal “Bakid Moloben”, kegiatan ini sebelumnya telah di rapatkan di istana Komalig Kerajaan Kaidipang Besar.

Penempatan pejabat Kontrolour yang pertama Controlour Venhuisen pihak kerajaan Bolaang Di Kottabangon memberikan tempat berupa kantor yang pertama berada di kaki gunung sia dekat Poopo, namun posisi di Sia dianggap kurang stratigis bahkan perencanaan kota mulai di garap oleh pihak kontrolour dengan menambah perluasan wilayah namun mendapat tantangan dari masyarakat terutama wilayah Pontodon yang akhirnya memicu reaksi perlawanan dari masyarakat pontodon. untuk meminimalisir situasi agar tidak berkembang pihak kerajaan memberikan kesempatan untuk memindahkan kantor kontrolour berada di dekat lokasi istana komalig kerajaan di Kottabangon.

Proyek Kotabaru yang mulai di garap oleh pemerintah Hindia Belanda di Desa Sia mulai di pindahkan, Atas Saran Raja Datu Cornelis Manoppo kepada Controlour F Junius maka di lakukan penggantian nama Kota Baru menjadi Kota Mobagu yang di ambil dari Bahasa Mongondow “Mobagu” Yang artinya Baru. Usulan ini segera di sampaikan ke Gubernur Batavia melalui Besluit 10 Januari 1906 IF 32. (Staatblads IF 41) di mana penyebutan Kota Baru di rubah menjadi Kota Mobagoe dan mulai di tetapkan melalui keputusan Besluit Van De Governeur-Generaal Van Nedherlandsch Indie Van 29 September 1910 IF.26.

Sejak di tetapkan pergantian Kota Baru menjadi Kota Mobagu maka Kota Yang Baru ini kemudian menjadi Ibukota Administrasi utama kerajaan Serikat Bolaang Mongondow di tahun 1927. Federasi Statuut Kerajaan Serikat Bolaang Mongondow di pusatkan di Kotamobagu kemudian kerajaan Serikat ini di bagi menjadi 2 Divisi, Mongondowsch Zuid (Selatan) dan Noorden (Utara) Mongondowsch:

Artikel Terkait: Sejarah Mokapog dan Susunan Kerajaannya

Mongondow Utara terdiri atas 2 kabupaten dan 2 kerajaan yaitu:

Wilayah yang terluas dari ke 4 kerajaan adalah kerajaan Bolaang daripadanya di bagi menjadi 5 kabupaten yang di pimpin setiap panggulu.

Pusat pendidikan sekolah Belanda Holandeschool berada di kotamobagu cabang sekolah menyebar di dua divisi mongondow utara dan mongondow selatan seluruhnya terdiri atas 17 cabang sekolah. pusat pelayanan kesehatan di pusatkan di kotamobagu dengan didirikannya Rumah sakit Datu Binangkang cabang pelayanan kesehatan berada di Bintauna, kaidipang, Bolang uki dan Kotabunan.

Setelah Indonesia merdeka di tahun 1945 dan di masa terbentuknya RIS (Republik Indonesia Serikat) 1948-1950 Kerajaan Serikat/Swapraja Bolaang Mongondow bergabung ke NKRI pada tanggal 1 Juli 1950,pada tanggal 1 Agustus 1950 Republik Indonesia Serikat di bubarkan dan menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia,Swapraja Bolaang Mongondow berubah menjadi Daerah Bolaang Mongondow melalui PP No 11 Tahun 1953 kemudian di tetapkan menjadi Daerah Bolaang Mongondow melalui UU No 23 dan 24 Tahun 1954,di posisi ini 4 kerajaan yang dahulu sudah menyatu tetap juga menyatu menjadi Daerah Bolaang Mongondow dengan pusat ibukota Kotamobagu yang kemudian menjadi Dati 2 Kabupaten Bolaang Mongondow dalam Provinsi Sulawesi Utara di tahun 1964.

Kotamobagu yang kini telah mekar dari Kabupaten Dati 2 Bolaang Mongondow menjadi Kota Kotamobagu pada tanggal 23 Mei 2007 telah berusia 13 Tahun, namun Konteks sejarah, budaya dan peradaban Bolaang Mongondow Raya juga wajib memberikan Nilai Histori fakta sejarah melalui Penetapan Hut Kotamobagu yang ke 111 tahun pada tanggal 29 September 2021.

Kotamobagu adalah pusat penyatuan etnik utama 4 kerajaan Bolaang, Kaidipang Besar, Bintauna dan Bolang Uki tak hanya itu Kini Kota Kotamobagu telah menjadi pusat kawasan Multi etniknya Indonesia yang terdiri dari berbagai macam ras suku dan agama.

Semoga kelak sejarah akan kembali mengulang Kota Kotamobagu kelak menjadi satu kota wujud penyatuan wilayah Bolaang Mongondow Raya menjadi Ibukotanya Provinsi Bolaang Mongondow Raya. Semoga..!

Sumber Catatan Sumitro Tegela

Exit mobile version