WAKTU.news – Sejumlah warga di Desa Loyow Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur bergotong royong memperbaiki jalan perkebunan yang rusak, Rabu (9/8/2023) tadi.
Menariknya, aksi warga pekebun ini dilakukan sukarela, menyumbangkan tenaga dan sumber daya seadanya demi memperlancar akses jalan yang penting bagi pertanian setempat.
Pantauan waktu.news, kerusakan jalan perkebunan itu tampaknya akibat hujan deras. Air yang mengalir dari hulu merusak tanjakan atau turunan dan menyulitkan kendaraan roda dua untuk melintas.
Tanpa adanya solusi cepat, hal ini dapat menjadi kendala bagi produksi tanaman pertanian seperti kelapa dan cengkeh.
Khawatir dengan kondisi jalan, warga pun akhirnya melakukan aksi patungan untuk memperbaiki jalan perkebunan tersebut. Terlebih para perkebun saat ini menghadapi panen cengkeh.
Mereka berkumpul di lokasi kerusakan dengan alat sederhana seperti sekop dan alat lain yang diperlukan.
Dalam waktu satu hari, mereka berhasil memperbaiki setengah dari semua titik yang sulit dilalui kendaraan. Mereka terlihat mengalas bagian tengah jalan dengan adonan pasir bercampur semen.
“Kami merasa punya tanggung jawab untuk menjaga akses ke perkebunan ini agar tetap lancar. Karena aktivitas perkebunan adalah mata pencaharian utama banyak warga, jadi kami bekerja bersama untuk mengatasi kendala ini,” ujar salah seorang warga, Taufik Lamasi.
Taufik mengungkapkan, usaha patungan sejumlah warga Desa Loyow ini juga mendapat apresiasi dari banyak pihak, terutama para pembeli buah cengkeh yang menggunakan akses jalan tersebut.
Antusiasme yang ditunjukkan warga, menurut dia, adalah sebuah bagian dari penguatan kohesi dalam rangka memelihara infrastruktur penting yang mendukung perekonomian warga desa.
“Inisiatif seperti ini menunjukkan rasa kebersamaan yang kuat di antara masyarakat kita. Semoga kita terus berkolaborasi untuk menjaga infrastruktur penting dan kesejahteraan bersama,” ujarnya.
Warga lain di tempat yang sama juga menuturkan, swadaya perbaikan jalan perkebunan ini tidak hanya memudahkan perjalanan, tetapi menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan di masyarakat setempat.
“Kalau bukan kita yang akan memperbaiki, siapa lagi,” ucap Rifai Mokoagow.
Lanjutnya, jalan perkebunan itu, kata dia, sudah dua kali dilakukan pengerasan. Yang pertama adalah program PPIP, dan yang kedua merupakan proyek pemerintah desa.
“Jalan ini sudah dua kali pengerasan. Dengan cara mengecor titik rusak dan berbatu ini, maka kenderaan (motor) kita bisa sedikit aman. Motor metic saja tidak kesulitan untuk naik menanjak,” jelasnya. (aah).
- Kebun Strawberry D’Mooat Andalan Wisata Keluarga Akhir Pekan
- Menilik Romantisme Tempat Wisata Terbaru di Jogja Kota Pelajar
- Musrenbang Desa Loyow, Tarji Siap Kawal dan Perjuangkan Tiga Prioritas Usulan Warga