Wisata Budaya yang Menarik di Indonesia Untuk Dikunjungi
Indonesia memiliki beragam suku bangsa. Salah satu cara untuk merawat keberagaman tersebut adalah dengan mengadakan festival bertajuk kebudayaan. Hal ini sekaligus digunakan untuk pariwisata. Ketahui lebih lanjut wisata budaya yang menarik di Indonesia untuk dikunjungi.
Daftar Wisata Budaya yang Menarik Di Indonesia
Melestarikan dan mengenal kebudayaan memang harus terus kita lakukan. Salah satunya dengan mengunjungi beberapa lokasi berikut:
-
Festival Lembah Baliem, Wamena, Papua Barat
Tanah Cendrawasih ini terkenal terdiri dari beragam suku bangsa sehingga memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Untuk menarik wisatawan sekaligus melestarikan budaya, di adakanlah Festival Lembah Baliem di Wamena bertepatan dengan HUT kemerdekaan Indonesia.
Festival Lembah Baliem ini menceritakan simulasi perang antar suku Dani, Yali, dan Lani. Acara biasanya di ikuti oleh 40 suku di Wamena. Mereka akan menggunakan pakaian adat lengkap dengan lukisan wajah.Biasanya harga paket wisata yang ditawarkan berkisar mulai Rp 7.500.000 per orang.
-
Festival Budaya Danau Sentani, Jayapura
Seperti halnya festival Lembah Baliem, acara ini juga menampilkan upacara adat di mana warga suku asli Papua menarikan tarian khas mereka di atas sebuah perahu. Tak lupa juga di sediakan berbagai hidangan asli mereka.
Festival ini lebih mirip seperti acara sedekah bumi kalau di Jawa. Acara di adakan pada pertengahan tahun, antara bulan Juni atau Juli, dan bertempat di Danau Sentani, Kota Jayapura. Penikmatnya pun hingga mancanegara. Tiket masuk gratis, Kamu hanya di kenai tarif parkir sekitar Rp 10.000 / mobil.
-
Festival Legu Gam Ternate
Ternate pun yang terdiri dari berbagai pulau-pulau kecil juga memiliki budaya yang beragam. Salah satunya adalah acara perayaan memperingati hari lahirnya Sultan Mudaffar Syah di Istana Kesultanan disebut festival Legu Gam.
Dalam acara ini, Kamu akan di suguhi tarian Legu Gam yang hanya dipertunjukkan pada momen tersebut. Festival ini terbuka untuk umum. Kamu mungkin hanya akan di kenai biaya parkir jika datang menggunakan kendaraan pribadi.
-
Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Tempat ini sudah terkenal di seantero dunia karena memiliki kebudayaan yang menarik. Mulai dari rumah adat, tarian, hingga cara masyarakat Toraja dalam memperlakukan orang yang sudah meninggal. Jadi mirip-mirip dengan Ngaben Bali. Tapi mereka hanya meletakkan mayat dalam gua.
Tiap tahunnya mereka mengadakan Toraja International Festival untuk menarik minat turis mancanegara sekaligus memperkenalkan budaya supaya mendunia. Kamu bisa ikut acara TIF dengan tiket masuk mulai dari Rp 30.000 untuk kelas reguler.
-
Festival Semana Santa, Larantuka, NTT
Festival ini merupakan sebuah acara keagamaan untuk menyambut Paskah oleh umat Kristiani di Larantuka, Flores, NTT. Mereka menyebutnya sebagai Pekan Suci Semana Santa dan menampilkan percampuran antara budaya Portugis dan Nusa Tenggara Timur.
Festival ini merupakan momen mudik bagi orang Flores. Untuk melihat langsung rangkaian acaranya, Kamu cukup datang ke Larantuka, dan terbuka bagi siapa saja alias gratis. Mungkin pengunjung hanya perlu membayar tarif parkir jika menggunakan kendaraan pribadi.
Artikel Terkait: Festival Teluk Tomini: Mengenal Budaya Unik di Bolsel
-
Wae Rebo, Flores, Nusa Tenggara Timur
Wae Rebo merupakan sebuah kampung adat di Flores, NTT, yang mendapat julukan permukiman di atas awan (1200 mdpl). Daya tarik wisata budaya ini selain sektor alam yang indah, juga dari keunikan gaya arsitektur tujuh rumah adatnya yang bernama Mbaru Niang.
Untuk menuju lokasi perkampungan mereka, Kamu mesti menempuh perjalanan selama 2 jam dari Ruteng ke Desa Denge atau Dintor. Kemudian melanjutkan dengan tracking menuju Wae Rebo kurang lebih 3 – 4 jam. Jika berminat, siapkan budget mulai Rp 1,5 juta untuk paket wisata per orang.
-
Desa Sasak Sade dan Sasak Ende, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Desa ini merupakan habitat asli suku Sasak yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah. Ketika datang berkunjung, Kamu akan di suguhi dengan bangunan tradisional dan tradisi mereka yang masih di jaga kuat.
Ketika Kamu mengunjungi Desa Sasak Ende akan mereka sambut dengan pertunjukan tari Peresean yang merupakan simbol kejantanan pria di Lombok. Wisatawan juga bisa membeli kain tenun tradisional. Bagi yang tertarik, siapkan budget mulai dari Rp 500.000 untuk paket wisatanya.
-
Festival Loksado, Kalimantan Selatan
Festival ini bertujuan untuk melestarikan budaya Lanting Paring, yaitu sebuah alat transportasi air yang di gunakan untuk menjual hasil pertanian dari Hulu Sungai Selatan ke hilir. Jadi acara ini mempertontonkan simulasi mereka seperti kala itu.
Sekilas acara terlihat seperti kegiatan arung jeram. Tapi pengunjung juga akan di sajikan dengan Mahumbal (makanan khas), Madihin (syair), dan Kurung-kurung (alat musik). Tiket masuknya mulai dari Rp 80.000. Jika ikut lomba, Kamu harus mengeluarkan biaya pendaftaran.
-
Cap Go Meh Singkawang, Kalimantan Barat
Singkawang termasuk salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan akulturasi budaya. Ada Dayak, Melayu, hingga etnis Tionghoa yang mendominasi. Pada setiap perayaan tahun baru China, selalu ada festival Cap Go Meh yang di gadang sebagai terbesar di ASEAN.
Pada wisata budaya ini, pengunjung tidak hanya di suguhi pertunjukan Barongsai khas Cap Go meh. Tapi juga terdapat atraksi Tatung antara masyarakat keturunan Tionghoa – Singkawang dan suku asli dayak. Tiket masuk untuk menyaksikan acara ini mulai Rp 250.000 per orang.
-
Karapan Sapi, Madura, Jawa Timur
Acara ini termasuk tradisi kebanggaan masyarakat Madura, khususnya warga Pamekasan. Karapan Sapi di selenggarakan akhir bulan Agustus atau awal bulan September, hingga finalnya di akhir September atau Oktober.
Sapi yang akan di ikutkan festival atau karapan, harus mendapatkan perawatan dan asupan makanan atau jamu yang berfungsi untuk membentuk tubuhnya supaya siap bertanding. Penonton hanya perlu bayar tiket masuk stadion RP Moh Noer sebesar Rp 5.000 serta tarif parkir.
Artikel Lainnya: Menyusuri Indahnya Kampung Torosiaje Pohuwato
-
Upacara Yadnya Kasada, Suku Tengger, Bromo
Upacara ini setiap pada bulan Kasada (kesepuluh) tahun Saka, Wisata budaya ini di adakan oleh umat Hindu suku Tengger yang tinggal di Gunung Bromo. Acara berupa pemberian sesajen berupa buah-buahan, hingga ternak ke kawah kepada Sang Hyang Widhi dan para leluhur sebagai bentuk ucapan syukur.
Upacara biasanya mereka lakukan pada tengah malam hingga dini hari ini di tengah lautan pasir hitam Gunung Bromo. Acara ini sekarang di kemas dengan tambahan sentuhan pertunjukan musik Jazz. Pengunjung domestik di kenai retribusi kawasan sebesar Rp 10.000 dan Rp 35.000 untuk TN Bromo.
-
Festival Krakatau, Lampung
Festival Krakatau rutin setiap tahun untuk memperingati atau menghargai pulau vulkanik, Krakatau. Selama acara berlangsung, Kamu akan di suguhi bermacam-macam pertunjukkan khas daerah setempat.
Selama Festival Krakatau berlangsung, Kamu bisa menyaksikan Karnaval Topeng Lampung dan atraksi gajah dari Way Kambas. Acara biasanya pada bulan Juli hingga oktober. Acara tidak pakai tiket masuk, pengunjung hanya perlu bayar tarif parkir kendaraan.
-
Festival Tabuik, Padang Pariaman, Sumatera Barat
Festival ini untuk mengenang meninggalnya cucu dari Nabi Muhammad yaitu Hassan dan Hussein pada hari Asyura (10 Muharram). Masyarakat Padang Pariaman, membuat acara ini sebagai wujud wujud belasungkawa dan menggelorakan kembali semangat.
Acara di adakan dari tanggal 1 – 10 Muharam. Pada hari terakhir, warga menggiring keranda yang di buat seperti buroq (kendaraan untuk Isra Mi’raj) untuk di buang ke laut kemudian. Pengunjung tak perlu tiket masuk, hanya harus bayar parkir.
Selamat Bertravel ria
Alhansil, Sungguh beragamnya kebudayaan daerah di negeri ini patut untuk dilestarikan supaya tidak tergerus zaman. Kamu bisa mempelajari keberagaman melalui wisata budaya yang menarik untuk kamu kunjungi di Indonesia. Keep spirit and relax, dear.(rhp)
BACA JUGA: 9 Pilihan Tempat Wisata Baru di Indonesia yang Harus Kamu Kunjungi
2 Komentar