Dibalik Drama Surat Tugas: KPU Bolmut Menghalangi Wartawan atau Cuma Kebingungan?
Nah, ceritanya gini, teman-teman pers lagi asyik ngobrol di grup WhatsApp, udah lelah seharian ngejar berita, tiba-tiba ada kabar dari KPU Bolmut yang bikin ngagetin (Baca: Bogani news). Katanya, KPU Bolmut ngehalang-halangin wartawan masuk rapat pleno. Sebuah langkah yang bikin ngelus dada, karena ini bukan cuma soal kerumitan teknis, tapi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam demokrasi.
Eh, Ngomong-ngomong soal prinsip, kan seharusnya KPU ngerem bug itu? Wartawan kan juga punya hak buat ngawasin proses pemilu. Kalau KPU Bolmut gak ngizinin mereka masuk, bisa bikin orang ragu sama hasil pemilu nanti.
Terus, soal surat tugas buat wartawan, jangan sampe lupa ya, kebijakannya harus masuk akal. Gak mungkin dong perusahaan pers tiap hari ngeluarin surat tugas buat liputan sehari-hari. Kan berasa absurd gitu. Apalagi ada cerita lucu dari Kepala Bidang Kominfo yang diundang tapi diminta surat tugas juga.
Nah, soal koordinasi, KPU Bolmut kayak orang yang ngelap kaca tapi gak pake cairan. Kalau KPU Bolmut mau verifikasi wartawan lokal, kenapa gak tanya-tanya sama Kominfo aja?
Gak masalah sih, kalau KPU Bolmut mau pegang teguh Keputusan KPU nomor 219 tahun 2024. Tapi, sebaiknya dipikirkan lebih dalam lagi, jangan sampai terjadi kesalahpahaman yang bisa bikin kerugian buat pihak lain. Ada baiknya, sebelum menerapkan aturan, diskusikan dulu di musyawarah.
Jika KPU Bolmut menggunakan surat tugas sebagai bentuk verifikasi dari 40 lebih wartawan lokal, sebaiknya mereka berkoordinasi dengan Kominfo yang memiliki data valid. Para wartawan sudah dilengkapi dengan atribut identifikasi dan beberapa bahkan memiliki Surat Keputusan (SK) dari Bupati yang menegaskan legalitas mereka untuk meliput di area pool dengan proses administrasi yang lengkap (Daerah Bolmut).
Jangan lupakan bahwa dalam kerja sama dengan KPU Bolmut, para wartawan sudah menyertakan administrasi termasuk surat tugas. Namun, pertanyaannya, apa fungsi sebenarnya dari surat tugas ini? Apakah hanya untuk proses administrasi biasa, atau bahkan untuk masuk ke rapat pleno?
Masih segar di telinga, proses administrasi yang tidak merata dilakukan oleh KPU Bolmut termasuk nomor rekening, dan pada akhirnya masih dilakukan secara manual juga. Mungkin ini merupakan bentuk hibah, tapi apa fungsi sebenarnya dari nomor rekening tersebut?
Jadi ingat Prosesor komputer Intel 486 (Komputer No’ona aGu Modomalo, kong itam putih) hahahahaha……
Dan pada akhirnya, penting untuk memahami kebijakan dan persyaratan yang berlaku dalam setiap situasi tertentu dan memastikan bahwa wartawan mematuhi aturan yang ada. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang teratur dan memastikan bahwa wartawan dapat menjalankan tugas mereka dengan lancar dan sesuai dengan standar etika jurnalistik yang berlaku.
Teringat peda badung
Modomalo agu mobabalo
hahahaha