Sukseskan Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024

bLOG Waktu
Advertisement
Sports

UFC Vegas 18 Sabtu Malam (GMT): Darah Baru “Prodigio” Rizin Memasuki Octagon

Advertisement

Waktu.news | UFC kembali hadir pada Sabtu malam (GMT) di Las Vegas, Nevada. Tidak ada nama besar seperti McGregor ataupun Poirier di headline. Tapi, darah baru “Prodigio” Rizin sepertinya akan menarik perhatian pada UFC Vegas 18 Main Card nanti. Penasaran? Ikuti ulasannya hingga akhir!

Debut Manel Kape, sang juara Rizin 20

Penantang baru UFC hadir dengan catatan impresif. Manel Kape sebagai sang juara Rizin 20 telah menakklukan lawannya tiga kali berturut-turut, sebut saja Kai Asakura, Takeya Mizukagi, dan Seiichiro Ito luluh di hadapannya.

Advertisement

Ia merupakan striker luar biasa di atas ring, berlatih bersama Mike Swick di AKA Thailand membentuk gaya tarungnya yang acak, cepat, dan kuat. Pertarungannya atas Kai Asakura telah membuktikan dirinya punya tangan kuat, dan kini siap memasuki octagon untuk pertama kalinya.

Awal yang sulit bagi Kape, karena harus hadapi Alexandre Pantoja yang berada di peringkat 5 besar kelas Flyweight.

Advertisement

Alexandre Pantoja sabuk hitam jiu-jitsu

Pria asal Brazil ini merupakan salah satu petarung yang memiliki sabuk hitam jiu-jutsu, yang akan membawanya menuju gaya pertarungan malam. Lawan Kape nanti, ia mengejar pengajuan.

Tak seperti Kape, catatan Pantoja kurang memuaskan dengan kekalahan pada pertandingan terakhirnya. Ia kalah saat berhadapan dengan Deiveson Figueiredo dan Askar Askarov.

Walaupun kalah, ia tetap berada di peringkat lima besar kelas Flyweight, karena kedua lawannya merupakan sang juara dan tak terkalahkan. .

Di samping itu, Pantoja berhasil menaklukkan Matt Schnell, Wilson Reis , dan Ulka Sasaki, serta Brandon Moreno yang bermain imbang dengan Figueiredo baru-baru ini.

Advertisement

Menang hadapi Kape merupakan ekspektasi sekaligus keinginannya sebagai jalan menghadapi Figueiredo kembali, yang menjadi sebuah pengajuan terselubung.

Tapi, tidak akan mudah!

Pantoja ungkap kelemahan Kape

Pantoja sangat menantikan Manel Kape di octagon. Ia berekspektasi tinggi terhadap pertarungan penuh aksi dan mengharapkan mencetak bonus di sepanjang jalan, serta mengungkapkan kelemahan Kape.

Petarung asal Brasil ini mengatakan rekor menakutkan Kape berasal dari lawan yang kurang terampil dibandingkan dengannya, bahkan Kape disebut tidak memiliki kemampuan jiu-jutsu sama sekali.

Dilansir dari mmamania.com Pantoja memang sangat tahan lama dan mematikan di atas matras, ia sangat mudah memanfaatkan celah dari Kape, yang cenderung tidak menjaga tangannya tetap rendah dan membiarkan kepalanya tidak terlindungi.

Sehingga, jika Kape tidak berhasil dalam pertahanannya, ia akan mengalami masalah.

Itulah mengapa, Pantoja sangat percaya diri dan siap untuk tampil sebaik mungkin, untuk mengejar puncak. Ia pun memiliki hak istimewa untuk kembali berhadapan dengan Figueiredo yang pernah mengalahkannya.

Tapi, darah baru “Prodigio”diunggulkan

Patonja sepertinya agak meremehkan Kape dengan ekspektasinya itu. Tapi, juara Ririn 20 ini akan sulit ditebak, berhubung pertama kalinya ia memasuki octagon. Apalagi ia memiliki gerakan dan kecepatan luar biasa, yang memungkinkannya menerobos masuk memberikan serangan mematikan.

Advertisement

Kape pun memiliki rekor KO menakutkan di Ririn 20, pertarungannya sangat enak untuk ditonton, ketika ia berhasil memadukan kekerasan flamboyan dan fundamental, serta didukung oleh fisik yang berpeluang mengantarkannya pada perebutan gelar.

Darah baru “Prodigio” akan menjadi perhatian pasti pada setiap momen yang terjadi di octagon. Ia lebih diunggulkan dengan pukulan kuatnya, yang akan mengakhiri pertarungan melalui keputusan.

UFC Vegas 18 Main Card, Alexandre Pantoja vs Manel Kape

Pertarungan akan dilaksanakan Sabtu, 6 Februari 2021 pukul 8 p.m waktu (GMT). Siapakah yang akan memenangkan duel ini? Apakah darah baru “Pridigio”? ataukah Pantoja dengan sabuk hitam jiu-jutsunya? Berikan komentar anda di bawah ini!

Advertisement

Refli Puasa

Aktif sebagai jurnalis sejak tahun 2010. "Mengamati, merespons, merekam dan menceritakan kisah" #DSAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button