Bak Saluran Air Bersih Rusak Parah, Kontraktor Proyek SUTT GI Otam – Tutuyan Bakal Dipolisikan
Tutuyan, WAKTU.news – Bak saluran penyediaan air bersih Desa Molobog Timur, Kecamatan Motongkad, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur rusak parah.
Akibatnya, sekitar 60 rumah tangga di Dusun II Desa Molobog Timur menerima air kotor.
Rusaknya bak penampung saluran air bersih milik Pemerintah Desa Molobog Timur ini, rupanya disebabkan oleh proyek pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Gardu Induk Otam – Tutuyan, milik PT PLN (Persero).
Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Desa Molobog Timur, Refli Manoppo, Rabu (24/8/2022), dua hari lalu.
Kepada waktu.news Refli Manoppo mengungkapkan, dua tower SUTT yang membentang di sebuah pegunungan desa Molobog Timur, kabel listriknya nyaris menyentuh tanah.
Perusahaan kontraktor yang menangani proyek transmisi saluran listrik GI Otam – Tutuyan milik PLN tersebut kata Refli, kemudian menggali puncak pegunungan dengan alasan agar jalur yang dilalui kabel tidak terurai menyentuh tanah.
Setelah proses penggalian dilakukan, buangan material tanah bercampur ternyata menimpa pusat saluran air bersih, aset pemerintah desa Molobog Timur.
“Kabel SUTT ini terurai sudah dekat ke tanah, jadi puncak gunung mereka cating (gali). Cuma di bawah ada bak sekaligus saluran penangkap dari mata air, dan itu tertimbun semua, rusak,” ungkapnya.
Pihak perusahaan mitra PLN itu menurut Refli, telah mengaku akan bertanggung jawab dalam bentuk ganti rugi dengan biaya senilai Rp 30 Juta.
Namun, sudah lebih dari 6 bulan sejak kerusakan terjadi pada Januari 2022, janji itu tidak kunjung ditepati.
“Mereka janji, akan mereka bayar 30 Juta, dan pemerintah desa sudah setuju. Tapi sampai sekarang, tidak dibayar,” bebernya.
Pantai Molobog Boltim dan Destinasi Terdekatnya
Refli Manoppo merasa perusahaan atau kontraktor pelaksana proyek itu, sudah membohongi pemerintah desa dan masyarakat Molobog Timur. Pihaknya berencana segera melaporkan kasus dugaan perusakan aset milik desa ke polisi, jika tidak ada itikad baik.
“Kalau tidak ada realisasinya, kami akan laporkan ke aparat hukum, pengurusakan aset desa oleh perusahaan,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu penanggung jawab proyek SUTT Gardu Induk Otam – Tutuyan, Veldi, saat dihubungi waktu.news tidak membantah adanya kerusakan saluran air bersih di Molobog Timur.
“Nanti saya sampaikan ke pimpinan, soalnya saya masih kurang sehat. Pekerjaan di situ sudah selesai, jadi sisa pemeliharaan saja, nanti tetap kita sampaikan ke pimpinan,” singkatnya. (aah)
